Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ANEKA TAMBANG (ANTM) Garap 3 Proyek Senilai Rp42,6 Triliun, Ini Rinciannya

Perusahaan pelat merah PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. akan menggarap tiga proyek senilai total US$3,8 miliar setara dengan Rp42,6 triliun setelah mendapatkan suntikan modal dari pemerintah.
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. akan menggarap tiga proyek senilai total US$3,8 miliar
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. akan menggarap tiga proyek senilai total US$3,8 miliar

Bisnis.com, JAKARTA-- Perusahaan pelat merah PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. akan menggarap tiga proyek senilai total US$3,8 miliar setara dengan Rp42,6 triliun setelah mendapatkan suntikan modal dari pemerintah.

Berdasarkan dokumen resmi perseroan yang dikutip Bisnis.com, Rabu (21/1/2015), disebutkan emiten berkode saham ANTM itu akan mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp7 triliun.

Manajemen ANTM akan menyerap PMN melalui penerbitan saham baru (right issue) senilai total Rp10,77 triliun karena pemilik saham publik akan menyerap Rp3,77 triliun.

Perolehan dana right issue, akan diakselerasi untuk membangun tiga proyek besar milik perseroan secara bertahap hingga 2018 mendatang. Secara keseluruhan, kebutuhan dana yang berasal dari PMN untuk pembangunan tiga proyek itu mencapai US$897,5 juta atau Rp11,21 triliun.

Berikut 3 proyek yang akan dikerjakan Antam:


1. Proyek smelter grade alumina (SGA) Mempawah
Proyek pengolahan bauksit menjadi grade alumina ini diperkirakan membutuhkan dana keseluruhan US$1,7 miliar-US$1,8 miliar atau Rp22,5 triliun.

Proyek berkapasitas 1,6 juta ton SGA per tahun ini akan menggunakan dana hasil right issue senilai total US$217,5 juta hingga 2018. Nantinya, proyek ini akan didanai sebesar 30% dari ekuitas dan 70% dari pinjaman.

2. Proyek feronikel Halmahera Timur
Proyek pengolahan bijih nikel menjadi feronikel ini diperkirakan membutuhkan dana investasi total sebesar US$1,6 miliar setara Rp20 triliun. Investasi tersebut termasuk untuk pembangunan power plant.

Kapasitas produksi pada pabrik ini ditargetkan mencapai 40.000 ton nikel per tahun. Dana dari suntikan modal yang akan digunakan mencapai US$640 juta hingga 2017. Dana investasi proyek ini diperkirakan akan berasal dari kas internal 40% dan 60% dari pinjaman.

3. Proyek anode slime
Proyek pengolahan anode slime ini diperkirakan akan rampung dalam dua tahap. Untuk tahap pertama, kapasitas produksi ditargetkan mencapai 500 ton per tahun. Kemudian pada tahap kedua menjadi 1.500 ton per tahun sehingga total kapasitas 2.000 ton per tahun.

Investasi pembangunan proyek ini diperkirkan seluruh dananya akan berasal dari ekuitas perseroan. Penggunaan dana hasil right issue mencapai US$40 juta atau Rp100 miliar yang terbagi ke dalam dua tahun masing-masing 2015 sebesar US$32 juta dan 2016 sebesar US$8 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper