Bisnis.com, BANDUNG—Bursa Efek Indonesia menggenjot investor dan tenaga profesional di pasar modal dari kalangan mahasiswa melalui galeri investasi yang dikerjasamakan dengan perguruan tinggi.
Direktur Pengembangan BEI Friderica Widiyasari Dewi menerangkan galeri investasi BEI merupakan sarana pembibitan investor baru, tenaga profesional di pasar modal, dan calon profesional di emiten dari kalangan akademisi perguruan tinggi.
Dia mengungkapkan kebutuhan SDM yang memiliki kompetensi di pasar modal sangat besar. Terutama di daerah, menurutnya, jumlahnya masih sangat kurang.
“Untuk kerja di pasar modal kan harus ada lisensi. Lisensi itu susah dapatnya, begitu sudah dapat mereka tidak mau ke daerah,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (11/12/2014).
Meski tidak memiliki data pasti terkait angka kebutuhannya, dia menguraikan kebutuhan akan SDM tersebut adalah untuk mengisi berbagai kantor institusi di daerah, meliputi BEI, OJK, serta perusahaan sekuritas.
“Saya menerima laporan di daerah, karyawan perusahaan sekuritas kadang dibajak oleh perusahaan sekuritas lain yang membuka kantor cabang di kota tersebut, sampai perusahaan itu sekian waktu tidak bisa beroperasi karena orangnya dibajak semua,” tegasnya.
Menghadapi kondisi tersebut, BEI mengupayakan serta mencari cara agar lebih banyak mahasiswa dari daerah berkarier di pasar modal. Salah satu strategi yang dilakukan, lanjut Friderica, yaitu melalui pembukaan galeri investasi BEI di berbagai kampus perguruan tinggi.
“Kami dalam Program Genta beberapa waktu lalu mendapatkan 88.000 investor baru, dan sebagian besar adalah dari mahasiswa. Jadi memang galeri ini jadi satu metode yang sangat efektif menjaring investor ataupun profesional pasar modal,” ungkapnya.
Yang terbaru, BEI Bandung bekerja sama dengan Danareksa Sekuritas mendirikan galeri investasi di Telkom University. Di Bandung, galeri investasi ini merupakan galeri investasi ke-9 yang sudah beroperasi dari 16 yang sudah mendapatkan persetujuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
