Bisnis.com, JAKARTA--Target raihan kontrak baru PT Adhi Karya (Persero) Tbk. tahun ini diperkirakan tidak akan tercapai.
Hal itu tercermin setelah hanya membukukan Rp6,3 triliun hingga November atau baru 41,45% dari target senilai Rp15,2 triliun.
Adapun proyek-proyek pembangunan gedung masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 59,4%, disusul jalan dan jembatan 21,1%, serta sisanya proyek infrastruktur lainnya.
Dengan hasil tersebut, emiten pelat merah dengan kode saham ADHI itu menurunkan proyeksinya kontrak barunya menjadi Rp10,5 triliun hingga akhir tahun ini dan kembali menargerkan Rp15,2 triliun untuk tahun depan.
Corporate Secretary ADHI Ki Syahgolang Permata mengungkapkan adanya pemilu presiden dan pemotongan APBN di akhir pemerintahan yang lalu menyebabkan banyak pihak menunda pengerjaan proyeknya.
"Beberapa kontrak proyek yang telah direncanakan sebelumnya bergeser ke tahun depan," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (11/12/2014).
Adapun pada awal bulan ini perseroan telah mengantongi beberapa kontrak baru, salah satunya proyek EPC pembangunan pabrik pupuk milik PT Petrokimia Gresik dengan total kontrak mencapai Rp6,3 triliun.
Proyek tersebut merupakan joint operation antara ADHI (25%) dan Wuhuan (75%).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
