Bisnis.com, JAKARTA - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) bekerja sama dengan Shenhua Overseas Development and Investment Co. Ltd. China akan mengembangan pembangkit listrik mulut tambang bertenaga batu bara berkapasitas 2x300 MW di Kalimantan Timur.
Penandatanganan kerja sama itu merupakan lanjutan dari pertemuan antara perwakilan tingkat tinggi dari ADRO dan Shenhua Overseas pada 9 November 2014 di Beijing, China, yang diwakili oleh Presiden Direktur ADRO dan Presiden Komisaris PT Adaro Power (AP) Garibaldi Thohir, serta Direktur Eksekutif Shenhua Overseas Tang Xiutian.
Pertemuan ini berlangsung pada acara Indonesia – China Trade, Investment, and Economic Forum yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan China Council for the Promotion of International Trade.
Acara tersebut diselenggarakan secara bersamaan dalam rangkaian pertemuan pada Asia-Pacific Economic Cooperation (APE") pada 7 -11 November 2014 di Beijing. Presiden Komisaris ADRO Edwin Soeryadjaya, juga berada di Beijing untuk berpartisipasi dalam pertemuan itu.
Siaran pers ADRO, Selasa (25/11/2014), menyebutkan kesepakatan kerja sama ditandatangani di Jakarta, Jumat (21/11/2014). Dalam kerja sama itu, Shenhua Overseas, AP dan PT Bhakti Energi Persada (BEP)--anak perusahaan ADRO, sepakat mengembangkan proyek bersama untuk batu bara dan pembangkit listrik di Kalimantan Timur.
Ketiga perusahaan tersebut akan mendirikan perusahaan patungan di Indonesia untuk mengembangkan pembangkit listrik mulut tambang, yang kemungkinan dimiliki oleh Shenhua Overseas sebesar 51%, dan AP 49%.
Sesuai dengan strategi kebijakan ADRO dalam berinvestasi di ketenagalistrikan, proyek tersebut akan dibiayai melalui project financing, yang sebagian besar dari investasinya akan dibiayai dengan non-recourse project debt financing.
Pada tahap pertama, Shenhua Overseas dan AP melakukan penambangan batu bara yang cukup untuk mengembangkan pembangkit listrik mulut tambang dengan kapasitas 2x300 MW, dan fasilitas transmisi listrik.
Kapasitas listrik jangka panjang diharapkan semakin besar sejalan dengan pertumbuhan kebutuhan listrik. Listrik tersebut harus disediakan oleh transmisi terintegrasi ke jaringan Kalimantan Timur-Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah.
Kerja sama antara Shenhua Overseas dan ADRO ini merupakan sebuah manifesto dari rencana strategis Pemerintah Indonesia untuk membangun 35 gigawatt (GW) pembangkit listrik dalam 5 tahun ke depan, yang sebagian besar merupakan pembangkit listrik bertenaga batu bara.
Pembangkit listrik mulut tambang ini akan menggunakan batu bara berkalori rendah, yang sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mendapatkan nilai dari batu bara berkalori rendah.
Presiden Direktur ADRO Garibaldi Thohir mengatakan Adaro Energy akan berkontribusi untuk menghasilkan listrik berkualitas tinggi dan terjangkau di Kalimantan.
“Bersama dengan Shenhua, kami akan menciptakan nilai maksimum dari batu bara Indonesia, termasuk mendorong pembangunan ekonomi di Kalimantan, serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan nasional. Dengan MoU ini, kami berada di jalur yang tepat untuk mengembangkan divisi ketenagalistrikan Adaro,” katanya.
Shenhua Overseas berencana mengakusisi kepemilikan saham minoritas pada anak perusahaan BEP untuk pengembangan tambang batu bara, serta untuk menyediakan pasokan bahan bakar untuk proyek ketenagalistrikan, yang bergantung pada hasil due diligence dan evaluasi.
Pra-kelayakan, studi kelayakan, dan persiapan lainnya diharapkan segera dimulai dan akan dilakukan secara bersamaan. Pembangkit listrik ini akan menggunakan teknologi terbaru, yang diklaim paling efisien dan ramah lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
