Bisnis.com, JAKARTA—Kontrak kopi mulai melemah di pasar setelah curah hujan mulai merata dan menghilangkan musim kering di sejumlah kawasan perkebunan di Brasil yang merupakan eksportir kopi terbesar dunia.
Para petani kopi akan memanen 50,5 juta karung selama musim panen mulai tahun ini setelah hujan pada Maret dan April membantu mengurangi dampak kekeringan pada triwulan pertama, menurut pernyataan Mercon Group.
Menurutnya, hasil panen itu lebih tinggi dari 49,5 juta sebagaimana diperkirakan Departemen Pertanian AS bulan lalu. “Kerugian akibat musim kering sudah berlalu dan cadangan kopi cukup memadai,” ujar Hernando de la Roche, a senior vice-president pada INTL FCStone sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (3/6/2014).
Menurutnya, angka pembelian akan turun di kawasan belahan utara selama berbulan-bulan musim panas. Kopi arabika untuk pengiriman Juli turun 2,9% menjadi $1,7235 per pound kemarin di bursa ICE Futures New York.
Sementara itu, harga penutupan US$1,7184 menunjukkan penurunan 20% di bawah posisi tertinggi untuk pembayaran tahun ini atau sebesar US$2,148 sebagaimana tercatat pada 24 April. Kondisi itu memenuhi definisi bahwa pasar tengah lesu.