Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditolak China, Petani Jagung AS Merugi US$6,3 miliar

Penolakan China atas gandum Amerika yang ditanam dengan benih rekayasa genetika oleh Syngenta AG diprediksi akan membuat petani AS merugi US$6,3 miliar hingga Agustus tahun 2015, sebuah kelompok perdagangan AS.
Kebijakan tanpa ampun pemerintah China itu telah membuat para pelaku bisnis jagung di Amerika Serikat meradang. /bisnis.com
Kebijakan tanpa ampun pemerintah China itu telah membuat para pelaku bisnis jagung di Amerika Serikat meradang. /bisnis.com

Bisnis.com, CHICAGO - Penolakan China atas gandum Amerika yang ditanam dengan benih rekayasa genetika oleh Syngenta AG diprediksi akan membuat petani AS merugi US$6,3 miliar hingga Agustus tahun 2015, sebuah kelompok perdagangan AS.

Negara Asia menolak setidaknya 1,45 juta metrik ton jagung sejak akhir November, yang secara "substansial lebih besar" daripada 908.800 ton seperti yang dilaporkan oleh pemerintah China, demikian Grain Nasional & Pakan Association, yang berbasis di Washington, mengatakan hari ini dalam sebuah pernyataan.

Jagung tersebut mengandung gen yang dikembangkan oleh Syngenta yang berbasis Basel, Swiss, dan varietas MIR 162 yang belum disetujui oleh China.

Kebijakan “tanpa ampun” pemerintah China itu telah membuat para pelaku bisnis jagung di Amerika Serikat meradang. Pendapatan jagung, penyulingan gandum, dan kedelai senilai US$2,9 miliar pun hilang. Tak hanya itu, petani AS kemungkinan akan tambah berugi US$3,4 miliar dalam 12 bulan mulai 1 September setelah Syngenta menawarkan benih jagung lain hasil dimodifikasi yang masih harus disetujui oleh China dan beberapa negara lain.

"Kami semua sangat berharap bahwa China akan segera menyetujui MIR 162,” kata Randall Gordon, Presiden Asosiasi Bijian dan Pakan Nasional AS, mengatakan dalam sebuah wawancara telepon. "Petani harus mempertimbangkan manfaat dari akses ke teknologi baru dengan apa yang mereka [inginkan] di pasar berada."

Harga Tertekan

Asosiasi Bijian dan Pakan Nasional AS memperkirakan bahwa patokan harga jagung AS 11 sen per bushel lebih rendah karena perselisihan perdagangan. Beberapa pengiriman kedelai AS dibatalkan oleh China setelah tes untuk MIR 162 , dan harga kemungkinan turun 15 sen per bushel.

Pembatalan hingga saat ini telah menimbulkan biaya dalam kisaran US$ 1 miliar menjadi US$2,9 miliar, dan pengenalan benih baru yang belum disetujui dapat mengakibatkan kerugian dari US$1,2 miliar menjadi US$3,4 miliar, kata kelompok itu.

Di Chicago Board of Trade hari ini, jagung berjangka untuk pengiriman Juli turun 1,2% ke level US$5,035. Gandum telah maju 19% tahun ini, memasuki pasar bull pada 31 Maret akibat penjualan ekspor naik dan permintaan ternak ke rekor tinggi, sementara itu harga babi mendorong prospek permintaan dalam ransum pakan ternak.

Kedelai berjangka untuk pengiriman Juli naik 1,4% menjadi US$15,0875, pembatasan reli 3 hari terbesar sejak November karena permintaan dari pabrik AS naik ke rekor. Minyak bijian telah naik 17% tahun ini.

Jagung merupakan tanaman terbesar AS, diikuti oleh kedelai, dan China merupakan importir terbesar minyak biji. AS merupakan eksportir jagung terkemuka dan pengirim kedelai terbesar kedua, membuntuti Brasil .

Lebih dari 1.050 perusahaan pembudidaya, produsen pakan, pengolahan, eksportir, dan perusahaan terkait lainnya berada dalam kelompok Asosiaasi Bijian dan Pakan Nasional AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper