Bisnis.com, JAKARTA— Kontrak tembaga menguat setelah terjadi pelemahan terlama dalam 18 tahun, sedangkan pelemahan dolar AS mendorong daya tarik investasi pada komoditas tersebut.
Dolar dilaporkan melemah hingga hari kedua terhadap 10 nilai tukar utama, sedangkan nilai tukar di negara berkembang menguat. Indeks Standard & Poor’s GSCI Spot atas 24 bahan mentah naik ke level tertinggi dalam pekan ini sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (5/2/2014).
Kontrak tembaga untuk pengiriman Maret naik 0,3% menjadi US$3,19 per pound pada pukul 13.21 waktu New York atau pukul 12.21 WIB. Harga komoditas itu turun selama sembilan sesi perdagangan sebelumnya atau satu penurunan terlama sejak 1995.
Sedangkan di bursa London Metal Exchange, tembaga untuk pengiriman tiga bulan naik kurang dari 0,1% menjadi US$7.041 per metrik ton (US$3,19 per pound).