Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ulasan Emiten Perunggasan: Investor Direkomendasikan Beli CPIN

Meskipun prospek pertumbuhan emiten pakan ternak masih positif di tahun ini, ada sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan oleh perseroan.
Ayam broiler/Bisnis.com
Ayam broiler/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Meskipun prospek pertumbuhan emiten pakan ternak masih positif pada tahun ini, tetapi ada sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan oleh perseroan peternakan tersebut.

Analis PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengatakan tingkat konsumsi daging ayam dan telur yang semakin tinggi dan diprekirakan ikut mendorong permintaan pakan ternak.

“Apalagi tahun ini adalah tahun pemilu yang secara historis konsumsi masyarakat cenderung meningkat terutama daging ayam,” paparnya dalam riset yang diterima Bisnis, Rabu (22/1/2014).

Namun, dia menilai sektor pakan ternak itu memiliki ancaman utama yakni bahan baku pakan, terutama jagung, yang mayoritas diimpor.

Tekanan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa mengancam harga beli bahan baku dan biaya pembuatan produk pakan ternak.

“Ancamana berikutnya adalah tidak stabilnya harga komoditas jagung di dunia. Sehingga perusahaan pakan ternak harus tepat dalam berhitung dan memperdiksi harga beli untuk menentukan stok bahan baku jagung,” tambahnya.

Menurutnya, perusahaan pakan ternak perlu usaha dengan perencanaan jangka panjang agar bisa memenuhi kebutuhan bahan baku jagung dari dalam negeri. Misalnya, bekerja sama dengan para petani jagung untuk meningkatkan volume produksi dan kualitas jagung.

Sementara itu, bagi investor yang ingin berinvestasi di saham emiten ternak, dia merekomendasikan untuk membeli saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN).

Berikut ini ulasan sejumlah saham emiten pakan ternak dari riset Investa Saran Mandiri:

• PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN)

Emiten ini menjadi pilihan pertama. Pemimpin pasar pakan ternak dengan keuntungan utama mendapatkan harga yang lebih murah dari para pesaingnya dan juga mendapatkan keuntungan dari harga yang lebih mahal untuk produk-produknya di tingkat petani ayam.

Harga dari pakan ternak selalu akan mengarah pada harga jual yang ditawarkan CPIN. Dengan demikian para pemain baru akan sulit untuk masuk dan menjadi besar hingga saat ini.

• PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN)

Pilihan kedua setelah CPIN, terutama setelah konsentarasi pada teknologi penetasan ayam (DOC).

• PT Sierad Produce Tbk. (SIPD)

Ini adalah saham sektor pakan ayam yang harus dihindari karena size dan kualitas perusahaan yang kami lihat sangat beresiko dan relatif hanya follower.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper