Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto disebut meminta para jajaran menteri terkait untuk memelajari soal permintaan sejumlah negara sahabat terkait dengan ekspor beras Indonesia.
Hal itu diungkap oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Prasetyo mengeklaim ada permohonan dari negara sahabat yang tengah membutuhkan pasokan beras dan meminta kesediaan RI untuk mengekspor berasnya yang saat ini surplus.
"Terus terang memang ada permohonan, ada permohonan dari negara-negara sahabat yang kebetulan sedang mengalami hal yang berbeda dengan negara kita sehingga meminta kesediaan kita untuk mengirim atau mengekspor hasil pangan kita," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Meski demikian, Prasetyo tidak memerinci lebih lanjut negara mana yang dimaksud olehnya ingin mengimpor beras Indonesia. Akan tetapi, dia menyebut Presiden meminta jajaran kementerian/lembaga terkait untuk memelajari permintaan itu.
Politisi Partai Gerindra itu bahkan membuka kemungkinan untuk ekspor beras itu dilakukan, sepanjang tidak menganggu kebutuhan dalam negeri.
Baca Juga
"Bagi kita sepanjang itu tidak mengganggu produksi kita dalam negeri, kebutuhan kita dalam negeri, tidak ada masalah. Jadi Bapak Presiden menyampaikan bahwa silakan dipelajari dan dihitung kalau memang tidak mengganggu, itu akan kita laksanakan," tuturnya.
Menurut Prasetyo, saat ini cadangan beras pemerintah mencapai level tertinggi yakni 3,5 juta ton. Cadangan beras pemerintah (CBP) itu dijaga di gudang-gudang milik Perum Bulog.
Meski demikian, pada April 2025 sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut bahwa pemerintah masih fokus memenuhi kebutuhan beras nasional dan sementara waktu belum bisa mengekspor beras. Hal itu kendati stok diramal melimpah tahun ini.
Dirjen Tanaman Pangan Kementan Yudi Sastro menyampaikan, sesuai dengan pernyataan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman beberapa waktu lalu, pemenuhan kebutuhan dalam negeri masih menjadi fokus utama pemerintah.
"Sebagaimana disampaikan pak Menteri dalam beberapa kesempatan, untuk saat ini kita fokus pada kecukupan kebutuhan nasional dulu,” kata Yudi kepada Bisnis, dikutip Kamis (24/4/2025).
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan juga menyebut pemerintah saat ini masih fokus menyerap produksi dalam negeri guna memenuhi cadangan pangan nasional. Menurutnya, stok beras Indonesia mencapai 3,7 juta ton.
Kendati begitu, mantan Menteri Perdagangan itu tidak menutup kemungkinan untuk mengekspor beras ke negara sahabat seperti Malaysia. Apalagi, Presiden Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan sempat menyatakan siap mengekspor beras bagi negara-negara yang membutuhkan.
“Kita tumpuk-tumpuk dulu ya. Kan kita baru punya banyak [stok beras],” kata Zulhas dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jumat (16/5/2025).