Bisnis.com, JAKARTA — MNC Sekuritas memprediksi bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak direntang 7400-7700 hingga akhir 2024.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan terdapat sentimen-sentimen dari global yang mempengaruhi pergerakan IHSG hingga akhir tahun ini.
"Kami perkirakan, untuk sentimen-sentimen yang ada dari sisi global sendiri, di mana saat ini dihadapkan dengan adanya pemerintahan baru di Amerika Serikat dengan berbagai kebijakan yang akan dijalankannya," katanya kepada Bisnis, Selasa (12/11/2024).
Dia mengatakan bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintahan era Presiden AS Donald Trump akan menguntungkan ekonomi domestik di negaranya.
"Di sisi lain, investor masih akan mencermati dari kebijakan pemangkasan suku bunga The Fed di akhir tahun, apakah data yang akan rilis nantinya akan mendorong keputusan tersebut atau tidak," ujarnya.
Kemudian menurutnya, sentimen juga datang dari China yang saat ini sedang berencana menjalankan stimulus untuk menggerakkan kembali perekonomiannya di tengah adanya pembatasan dari AS atas bea impornya sebesar 60%.
Baca Juga
Lebih lanjut, Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Aziz Setyo Wibowo mengatakan bahwa dengan IHSG yang sebelumnya turun, maka bisa menjadi momentum untuk dilakukannya window dressing.
"Mengingat saham-saham big caps sudah undervalue seperti big 4 banks, tetapi saat ini masih adanya sentimen global yang membuat asing saat ini terus melakukan net sell," katanya saat ditanyai Bisnis, Selasa (12/11/2024).
Menurutnya, tetap perlu memonitor apabila nantinya ada sentimen-sentimen positif terhadap IHSG. Apabila ada sentimen pendorong maka bisa jadi ada momentum window dressing.
Adapun dia menjelaskan bahwa sebenernya masih ada peluang pemangkasan suku bunga The Fed dan kemungkinan BI yang bisa menjadi sentimen positif bagi IHSG.
Sementara itu, Head of Investment Nawasena Abhipraya Investama Kiswoyo memprediksi bahwa IHSG akan bergerak direntang 7500-7700 hingga akhir tahun ini.
"Katalisnya, biasanya pada Desember, untuk konsumsi domestik akan besar, bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), jadi seharusnya pertumbuhan ekonomi juga terdampak, full year tahun ini di atas 5% ya," ucapnya kepada Bisnis.
Dia mengatakan bahwa saham-saham yang berpeluang untuk melakukan window dressing di antaranya, yaitu kode saham TLKM, ASII, BBRI, dan BBNI.
Kemudian, analis Herditya merekomendasikan saham yang dapat dicermati oleh investor adalah, saham perbankan seperti BBRI, BRIS, BMRI, serta properti SMRA, dan CTRA.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.