Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Rabu 16 Oktober 2024

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diproyeksi berpotensi menguat pada hari ini, Rabu (16/10/2024), menjelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia.
Annasa Rizki Kamalina, Nyoman Ary Wahyudi
Rabu, 16 Oktober 2024 | 07:27
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksi berpotensi menguat pada hari ini, Rabu (16/10/2024), menjelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia.  

Mengutip Bloomberg, rupiah melemah 23 poin atau 0,15% ke level Rp15.588,5 per dolar AS hingga penutupan pasar Selasa (15/10/2024). Adapun, indeks dolar AS juga turun 0,06% ke posisi 103,23.

Sementara itu, mata uang lain di Asia mayoritas melemah. Won Korea, misalnya, turun 0,15% dan yuan China melemah 0,37%. Adapun, ringgit Malaysia juga melemah 0,35%, baht Thailand turun 0,22%, dan rupee India terkoreksi 0,01%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan untuk perdagangan Rabu (16/10/2024), mata uang rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif. Namun, rupiah berpotensi ditutup menguat di rentang Rp15.530 – Rp15.630 per dolar AS.

Sentimen rupiah pada hari ini akan berasal dari keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang berlangsung 15-16 Oktober 2024. Sejumlah ekonom memproyeksikan Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga atau BI Rate pada level 6%. 

Ekonom Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang menyampaikan bank sentral akan mempertahankan suku bunga, usai memangkas 25 bps pada bulan lalu, karena mempertimbangkan volatilitas dari nilai tukar rupiah. 

"[Proyeksi 6%] karena volatilitas nilai tukar terpantau masih tinggi," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (15/10/2024). 

Hosianna menuturkan BI perlu menjaga kestabilan nilai tukar karena indikasi leading indikator menunjukkan inflection point ke arah perbaikan.

Secara keseluruhan, Hosianna memandang kecenderungan perlambatan domestik masih dikarenakan faktor eksternal. Ke depan, pihaknya masih melihat ruang berlanjutnya penurunan suku bunga The Fed dan ekonomi China yang dapat perlahan rebound, akan menjadi katalis positif dan spillover ke ekonomi domestik.

Senada, Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Sumual menyampaikan stabilitas rupiah akan menjadi alasan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga BI Rate sebesar 6%. 

Menurutnya, kondisi ekonomi dan geopolitik eksternal masih relatif bergejolak. Terlebih, memanasnya konflik di Timur Tengah.

"Terutama geopolitik Timur Tengah dan The Fed kemungkinan juga ke depan masih akan gradual pelonggaran moneternya," tuturnya.

09:10 WIB
Rupiah Dibuka Menguat 0,49%

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 0,49% atau 76,5 poin ke level Rp15.512 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau turun 0,07% ke level 103,18.

Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang Asia mengalami penguatan. Yen Jepang misalnya menguat 0,11%, dolar Singapura menguat 0,05%, dolar Taiwan menguat 0,04%, won Korea Selatan menguat 0,22%, serta yuan China menguat 0,03%.

Selain itu, rupee India menguat 0,03%, peso Filipina menguat 0,11%, serta baht Thailand menguat 0,2%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper