Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Saham di Tengah Pengumuman Kandidat Menteri Prabowo-Gibran

IHSG melaju di zona positif dalam 2 hari terakhir di tengah manuver Prabowo Subianto memanggil sosok kandidat menteri, wakil menteri, dan kepala badan dalam.
Annisa Kurniasari Saumi, Fahmi Ahmad Burhan
Rabu, 16 Oktober 2024 | 06:00
Presiden Terpilih Prabowo Subianto saat menyampaikan keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh di kediamannya Kertanegara, Jakarta, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Presiden Terpilih Prabowo Subianto saat menyampaikan keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh di kediamannya Kertanegara, Jakarta, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Manuver presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil sosok kandidat menteri, wakil menteri, dan kepala badan dalam kabinet yang akan dipimpinnya menjadi sentimen dalam negeri yang disorot oleh pelaku pasar saham. Pada saat yang sama, IHSG melaju di zona positif dalam 2 hari terakhir. 

Indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja positif 2 hari terakhir bertepatan dengan langkah Prabowo memanggil 49 calon menteri pada Senin (14/10/2024), serta 59 calon wamen dan kepala badan pada Selasa (15/10/2024). 

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG membukukan penguatan sebesar 0,52% ke posisi 7.559,65 pada Senin dan melanjutkan apresiasi sebesar 0,89% atau 67,29 poin ke level 7626,95 pada Selasa. Penguatan itu terjadi H-5 hari menjelang pelantikan Prabowo dan Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024–2029 pada Minggu (20/10/2024).

Seperti diketahui, Prabowo telah memanggil sederet tokoh ke rumahnya di Kertanegara, Jakarta Selatan. Pemanggilan tokoh-tokoh tersebut tak lain untuk mengisi posisi calon menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran. Di antara nama-nama yang mencuat adalah Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, Menteri BUMN RI Erick Thohir, serta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.

Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengatakan mencuatnya nama-nama seperti Sri Mulyani memang direspons positif oleh pasar. Transisi pemerintahan yang diproyeksikan akan mulus memberikan faktor kuat bagi pergerakan IHSG.

Akan tetapi, menurutnya pada perdagangan hari ini, IHSG mencatatkan kinerja positif tersengat oleh ekspektasi pasar atas kinerja keuangan emiten di Bursa pada kuartal III/2024.

"Jadi, faktor itu [transisi pemerintahan] kuat. Akan tetapi lebih untuk perdagangan jangka pendek," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (15/10/2024).

Di sisi lain, menurutnya IHSG memiliki outlook yang bagus pada akhir tahun ini atau pada masa transisi pemerintahan. 

"Potensinya lebih positif karena ada sentimen dari pembatalan PPN 12% dan beberapa kebijakan insentif yang akan diberikan pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran," jelasnya.

Dia juga memproyeksikan IHSG masih berada di kisaran target 7.925-8.000 pada akhir tahun ini. Meski begitu, terdapat sejumlah tantangan yang menghinggapi pasar pada akhir tahun ini. 

"Tantangannya lebih ke data inflasi dan kekhawatiran daya beli yang masih lemah," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, terjadi deflasi lima bulan beruntun yang dikhawatirkan menjadi indikasi lemahnya daya beli masyarakat. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pergerakan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2024 melanjutkan tren deflasi, yang kali ini sebesar -0,12% secara bulanan (month to month/MtM). Hal ini menandai Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan secara berturut-turut, setelah terakhir mengalami deflasi panjang tujuh bulan beruntun pada krisis 1999 silam. 

Sebelumnya, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina mengatakan jelang pelantikan Presiden RI terpilih, pasar memang akan mencermati sejumlah sentimen. 

"Pasar mungkin akan mencerna nama-nama menteri, gosip-gosipnya seperti apa," katanya setelah acara Konferensi Pers Peluncuran RDN bersama Bank DBS Indonesia dan Mirae Asset pada bulan lalu (24/9/2024).

Pada saat kondisi jelang pelantikan, menurutnya IHSG akan sedikit lebih volatile mencermati nama-nama menteri. Namun, setelah nama keluar, pasar menurutnya akan lebih tenang.

Dia memproyeksikan investor asing pun akan menilai positif pasar saham Indonesia jelang pelantikan Presiden RI terpilih. Sebab, transisi pemerintahan sudah disiapkan.

Relasi Prabowo-Jokowi

Terpisah, Economist NH Korindo Sekuritas Ezaridho Ibnutama menjelaskan terdapat rumor yang menyebutkan keretakan hubungan Prabowo dan Presiden Jokowi. Spekulator pasar melihat saat ini manuver Prabowo untuk mempertahankan menteri-menteri dalam posisi-posisi utama di masa awal administrasinya merupakan salah satu langkah untuk memperhalus transisi administrasi. 

"Spekulator pasar juga melihat Prabowo sebagai presiden terpilih mencoba untuk menjaga relasi dekat dengan Presiden Jokowi," ujar Ezaridho, Selasa (15/10/2024). 

Akan tetapi, setelah pelantikan Prabowo nantinya, menurut Ezaridho pasar harus memantau manuver selanjutnya Prabowo terkait dengan menteri dari kabinet Jokowi seperti Sri Mulyani, Bahlil Lahadalia, Raja Juli Antony, dan lain-lain. 

Ezaridho melanjutkan apabila pengaruh Jokowi masih kuat dalam birokrasi dan lembaga pemerintahan enam bulan setelah pelantikan, maka terdapat kemungkinan yang tinggi dari Prabowo untuk meluruskan dan melakukan restrukturisasi untuk internal birokrasi pemerintahannya. 

Prospek Saham di Tengah Pengumuman Kandidat Menteri Prabowo-Gibran

Dia mencermati ketidakpastian dan kekacauan dalam fase restrukturisasi ini menjadi titik utama bagi investor asing mulai masuk ke Indonesia. Dia menyebut apabila restrukturisasi di awal masa Prabowo ini terjadi dan kebijakan ekonomi Prabowo lebih pro-bisnis dengan pajak rendah dan deregulasi, maka outlook pasar akan lebih positif.

Akan tetapi, apabila fase restrukturisasi ini menjadi sulit, maka outlook pasar akan lebih pesimistis. Pasalnya, lanjut Ezaridho, saat ini kebijakan ekonomi Jokowi menjadi penyebab situasi Indonesia terjebak pada middle-income trap tanpa pertumbuhan yang luar biasa dan utang negara yang meroket akan berlanjut tanpa optimisme perubahan.

Sementara itu, Research Analyst Kiwoom Sekuritas Abdul Azis Setyo Wibowo menuturkan pelaku pasar melihat positif terhadap penunjukakn kabinet Prabowo Subianto. Hal ini mengingat IHSG yang bergerak positif.

"Tetapi pelaku pasar juga menunggu bagaimana kebijakan-kebijakan yang akan dirilis oleh kabinet baru dan menunggu nama pasti dalam posisi kabinet baru," ucap Azis. 

Adapun Azis menyebut outlook pasar saham masih juga dipengaruhi oleh sentimen global yang tetap mencermati bagaimana panasnya perang di Timur Tengah serta stimulus dari China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper