Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menyampaikan telah menyiapkan strategi untuk menghadapi fenomena La Nina.
Direktur Risk, Strategy, and Communication ITMG Yulius Kurniawan Gozali menjelaskan fenomena La Nina dengan curah hujan yang tinggi dan ekstrem dapat membawa dampak terhadap kinerja operasional perseroan.
"Namun, perusahaan akan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mengelola risiko-risiko yang mungkin terjadi," ujar Yulius, Kamis (26/9/2024).
Dia melanjutkan langkah antisipasi untuk memitigasi dampak gangguan operasional di antaranya adalah memaksimalkan perencanaan penambangan batu bara atau coal mining plan.
Selain itu, lanjut Yulius, ITMG juga melakukan pengawasan yang lebih intens terhadap prakiraan cuaca, untuk mendapatkan prediksi yang lebih akurat terhadap rencana produksi.
ITMG juga melakukan berbagai upaya tahapan operasional yang meliputi persiapan pompa dan drainase, serta penguatan infrastruktur tambang.
Baca Juga
Yulius menuturkan mitigasi dampak cuaca ekstrem terhadap upaya pengelolaan lingkungan juga tak luput dari persiapan ITMG. Pada aspek ini, ITMG akan melakukan sejumlah upaya untuk mencegah terjadinya pencemaran air akibat meluapnya air dari area tambang.
Sebelumnya, ITMG menetapkan target produksi pada 2024 sebesar 19,5 juta ton hingga 20,2 juta ton. Target produksi ini naik dari tahun 2023 sebesar 16,9 juta ton.
Sementara itu, ITMG menargetkan penjualan sebesar 24,9 juta ton hingga 25,6 juta ton. Menurutnya, dari target penjualan tersebut, sebanyak 39% dari harga batu bara telah ditetapkan ITMG, 6% akan mengikuti harga indeks batu bara, dan sisanya 55% belum terjual.
Adapun hingga 6 bulan pertama 2024, volume produksi batu bara ITMG telah mencapai 9,3 juta ton. Volume produksi itu naik 14% dari periode yang sama 2023 yang sebanyak 8,2 juta ton.
Sementara itu, volume penjualan ITMG tercatat sebesar 10,8 juta ton. Penjualan ini naik 9% dibanding volume penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 9,9 juta ton.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.