Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manuver Emiten Bentuk Entitas Usaha Baru, dari JSMR, ACES, hingga ARCI

Sejumlah emiten seperti JSMR, ADHI, ACES, ARCI membentuk entitas usaha baru sebagai upaya ekspansi di bisnis inti atau bisnis baru sebagai upaya diversifikasi.
Ana Noviani, Dionisio Damara Tonce
Selasa, 17 September 2024 | 08:20
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Sepanjang kuartal III/2024, sejumlah emiten membentuk entitas usaha baru sebagai upaya ekspansi perusahaan di bisnis inti atau bisnis baru sebagai upaya diversifikasi. 

Di sektor infrastruktur, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), PT Hutama Karya Infrastruktur, dan anak usaha UNTR yakni PT Persada Utama Infra resmi mendirikan usaha patungan pengelola Jalan Tol Serpong – Bogor via Parung. 

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), keempat entitas itu resmi membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) bernama PT Bogor Serpong Infra Selaras pada 11 September 2024 dengan modal dasar sebesar Rp67,6 miliar.

Di perusahaan tersebut, Jasa Marga menggenggam porsi 26% saham dan Adhi Karya memiliki 12% saham. Adapun PT Persada Utama Infra (PUI) menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 52% saham, sedangkan Hutama Karya Infrastruktur memiliki 10%.

Corporate Secretary and Chief Administration Officer Jasa Marga, Nixon Sitorus, mengatakan bahwa perseroan akan menyetorkan modal sebanyak 4.394 lembar saham senilai Rp4,39 miliar dalam pembentukan BUJT PT Bogor Serpong Infra Selaras. 

Nixon menjelaskan perusahaan patungan pengelola Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung ini akan meliputi pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. 

“Dengan dibentuknya perusahaan patungan akan memberikan dampak meningkatkan pangsa pasar perseroan dalam hal Pembangunan dan pengoperasian jalan tol di Indonesia,” ujarnya dalam surat kepada BEI dikutip Senin (16/9/2024). 

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Rozi Sparta menambahkan pembentukan BUJT bertujuan memenuhi kewajiban dari Menteri PUPR melalui surat penetapan pemenang lelang pengusahaan Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung nomor BM 0701-Mn/692 pada 25 Juli 2024. 

“Tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha emiten atau perusahaan publik,” ujar Rozi dalam keterbukaan informasi. 

Proyek Jalan Tol Bogor – Serpong via Parung dengan panjang mencapai 31,11 kilometer ini merupakan bagian dari rencana jaringan jalan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 3, yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi dan wilayah. 

Titik awal jalan tol ini akan menghubungkan persimpangan Salabenda di Bogor dan persimpangan Serpong melalui Parung. Total, terdapat 5 interchange dan 2 junction dengan jarak antarpersimpangan mencapai 5 kilometer. 

Sementara itu, PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES) mengumumkan pendirian anak perusahaan baru yaitu PT Krisna Aspirasi Sejahtera (KAS). Anak usaha itu berkedudukan di Jakarta dan bergerak di bidang perdagangan, pengangkutan dan pergudangan, serta aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis.

Berdasarkan kepemilikan modalnya, KAS dimiliki 99,99% oleh ACES dan 0,01% oleh PT Kawan Lama Sejahtera. 

Strategi Diversifikasi ARCI

Langkah diversifikasi usaha ditempuh PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) dengan membentuk usaha patungan baru dengan PT Ormat Geothermal Indonesia. Seperti diketahui, ARCI bergerak di bidang pertambangan mineral logam emas.

Direktur ARCI Hidayat Dwiputro Sulaksono memaparkan perseroan bersama Ormat membentuk usaha patungan bernama PT Toka Tindung Geothermal. 

“Persentase kepemilikan perseroan dan Ormat masing-masing sebesar 5% dan 95%,” paparnya dalam keterbukaan informasi. 

Dengan kepemilikan saham sebesar 5%, ARCI menempatkan modal Rp550 juta ke dalam usaha patungan tersebut. 

Adapun, tujuan pembentukan perusahaan patungan dengan Ormat tersebut ialah untuk memuluskan kerja sama pengembangan potensi bisnis panas bumi. 

Melalui PT Toka TIndung Geothermal, ARCI dan Ormat akan menjalankan program pengeboran eksporasi dan rancangan, pengadaan, pembiayaan, konstruksi, pengujian, commisioning, kepemilikan, pengelolaan, pengoperasian, dan pemeliharaan fasilitas panas bumi. Aktivitas itu akan dilaksanakan di dalam konsesi pertambangan entitas anak ARCI, yaitu PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper