Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ruang Kenaikan IHSG Terbatas, Cermati Saham BBRI, ICBP, hingga KLBF

IHSG pada hari ini, Selasa (17/9/2024), rawan mengalami koreksi setelah menembus level penutupan 7.800 pada akhir pekan lalu.
Pegawai mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Selasa (20/8/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Selasa (20/8/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Selasa (17/9/2024), rawan mengalami koreksi setelah menembus level penutupan 7.800 pada akhir pekan lalu. 

Berdasarkan data BEI, IHSG menguat sebesar 0,18% atau 13,97 poin ke level 7.812,13 pada Jumat (13/9/2024). IHSG bergerak di kisaran 7.775,63 hingga 7.828,96.

IHSG selama pekan lalu ditutup menguat 1,17% ke posisi 7.812,13 pada Jumat (13/9/2024) dari 7.721,84 pada pekan sebelumnya.

Kapitalisasi pasar Bursa pekan lalu juga tercatat mengalami kenaikan sebesar 1,31% dari Rp13.217 triliun pada pekan lalu menjadi Rp13.390 triliun, yang merupakan rekor kapitalisasi pasar tertingi sepanjang masa mengalahkan rekor sebelumnya pada Kamis (12/9/2024) sebesar Rp13.384 triliun.

Tim Analis MNC Sekuritas memaparkan IHSG menguat 0,18% ke 7,812 dan masih disertai munculnya volume pembelian. Secara teknikal, penguatan IHSG tertahan oleh fibo cluster yang berada pada 7.824. 

Apabila pergerakannya mampu menembus kembali area tersebut, lanjutnya, diperkirakan target penguatan IHSG berikutnya di 7.858 sekaligus sebagai level resistance IHSG. 

“Namun, tetap waspadai karena posisi IHSG sudah berada di akhir wave (v) dari wave [i] atau akhir wave 3 pada label merah, sehingga penguatannya akan relatif terbatas,” paparnya. 

Apabila IHSG terkoreksi dan break 7.736, MNC Sekuritas memperkirakan arah koreksi IHSG terdekatnya di kisaran 7.618-7.654. Pada hari ini, IHSG diperkirakan bergerak pada rentang support 7.654—7.736 dan resistance 7.858—7.904.

Pada perdagangan hari ini, Selasa (17/9/2024), MNC Sekuritas menyarankan investor untuk mempertimbangkan buy on weakness saham ICBP dan PTBA, buy if break BBRI, dan speculative buy saham KLBF


Berikut rekomendasi saham MNC Sekuritas secara teknikal untuk perdagangan hari ini: 

  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) - Buy if Break
    BBRI menguat 2,42% ke 5,300 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, penguatannya pun mampu menembus MA200. Selama masih mampu berada di atas 5,125 sebagai stoplossnya, maka diperkirakan posisi BBRI saat ini sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [i] dari wave C.
    Buy if Break: 5,325
    Target Price: 5,400, 5,550
    Stoploss: below 5,125
  • PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) - Buy on Weakness
    ICBP terkoreksi 1,31% ke 11,325 dan disertai dengan munculnya volume penjualan. Saat ini, posisi ICBP diperkirakan sedang berada pada bagian awal dari wave 2 dari wave (C), sehingga ICBP masih rawan melanjutkan koreksinya.
    Buy on Weakness: 10,775-11,150
    Target Price: 11,725, 12,300
    Stoploss: below 10,675
  • PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) - Speculative Buy
    KLBF terkoreksi 2,01% ke 1,705 disertai dengan munculnya volume penjualan. Selama masih mampu berada di atas 1,635 sebagai stoplossnya, maka posisi KLBF saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave ii dari wave (iii) dari wave [iii].
    Spec Buy: 1,670-1,695
    Target Price: 1,795, 1,840
    Stoploss: below 1,635
  • PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) - Buy on Weakness
    PTBA menguat 0,37% ke 2,730 dan masih didominasi oleh volume pembelian, namun penguatannya tertahan oleh MA20. Kami perkirakan, posisi PTBA saat ini sedang berada di awal wave [iii] dari wave 3, sehingga PTBA masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
    Buy on Weakness: 2,690-2,710
    Target Price: 2,820, 2,920
    Stoploss: below 2,650

-----------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper