Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana menambah 54 kereta lokomotif tambahan untuk pengangkutan batu bara di Sumatra Selatan dalam beberapa tahun mendatang. Pengadaan tambahan lokomotif sejalan dengan penerbitan obligasi KAI sebesar Rp1 triliun.
Direktur Komersial KAI Hadis Surya Palapa menjelaskan terkait rencana penambahan lokomotif batu bara, pihaknya telah memiliki rencana akan mendatangkan 54 lokomotif.
“Saya belum bisa sebut [investasinya dan realisasinya] tapi program itu sudah ada, kita akan datangkan 54 lokomotif,” kata Hadis kepada wartawan, Rabu (28/8/2024).
Adapun KAI telah menerbitkan obligasi dan sukuk bernilai total Rp1 triliun. Berdasarkan keterbukaan informasi, dana ini akan digunakan untuk membayar pengadaan 54 lokomotif dan pengadaan aset gerbong datar di Sumatra Selatan.
Perinciannya, KAI menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Kereta Api Indonesia Tahap II Tahun 2024 dengan jumlah pokok Rp700 miliar. Obligasi, yang dijamin secara kesanggupan penuh atau full commitment ini, terdiri atas tiga seri.
Seri A memiliki pokok obligasi sebesar Rp67 miliar dengan tingkat bunga tetap 6,90% per tahun, dan berjangka waktu tiga tahun sejak tanggal emisi. Adapun Seri B bernilai pokok Rp295,5 miliar dengan kupon 7,20% per tahun dan berjangka waktu lima tahun.
Baca Juga
Sementara itu, Seri C memiliki jumlah pokok obligasi Rp337,5 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,30% per tahun. Jangka waktu seri ini mencapai 7 tahun sejak tanggal emisi.
Selain itu, KAI juga membuka setiap potensi kerja sama dalam perbaikan sistem transportasi logistik di Indonesia. Menurut Hadis pihaknya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada.
Beberapa waktu lalu, KAI sendiri bekerja sama dengan RMK Group dalam pengangkutan batu bara hingga 2032 mendatang. Angkutan batu bara tersebut akan dinaikkan secara bertahap menjadi sebesar 4 juta metrik ton pada 2025.