Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex berencana melaksanakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk membahas sejumlah agenda, termasuk perubahan susunan dewan komisaris independen.
Dalam pengumuman yang dipublikasikan Selasa (27/8/2024), manajemen SRIL menyampaikan RUPSLB perseroan akan diselenggarakan pada Rabu, 18 September 2024. RUPSLB tersebut dilaksanakan di Convention Hall PT Sri Rejeki Isman Tbk., Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah.
RUPSLB Sritex bakal membahas tiga mata acara. Pertama, pergantian anggota dewan komisaris independen. Bersamaan dengan itu, SRIL akan menyatakan kembali seluruh susunan dewan komisaris perseroan.
Seperti diketahui, Komisaris Independen SRIL Liem Konstantinus mengajukan pengunduran diri pada 23 Juli 2024 dan akan efektif pada Agustus 2024.
Kedua, pemberian jaminan kepada kreditur. Manajemen Sritex menjelaskan perseroan diwajibkan untuk memberikan jaminan kepada kreditur sehubungan dengan kewajiban pelunasan perseroan.
Kewajiban itu didasarkan pada putusan homologasi yang tertuang dalam Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang No. 12/Pdt.Sus- PKPU/2021/PN.Niaga.Smg tertanggal 25 Januari 2022 jo. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 671 K/Pdt.Sus-Pailit/2022 tanggal 19 Mei 2022.
“Mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.04/2020 Tahun 2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, perseroan dengan ini diwajibkan terlebih dahulu memperoleh persetujuan RUPS sehubungan dengan adanya transaksi pemberian jaminan kepada para kreditur yang nilainya melebihi 50% dari ekuitas atau aset perseroan untuk kepentingan putusan homologasi,” papar manajemen SRIL dalam pengumuman pemanggilan RUPSLB, Selasa (27/8/2024).
Rencana permohonan persetujuan atas pemberian jaminan tersebut juga dilakukan dalam rangka untuk mematuhi ketentuan yang disyaratkan dalam Pasal 102 Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diubah dari waktu ke waktu.
Lebih terperinci, SRIL berencana menjaminkan utang grup perseroan sebanyak-banyaknya Rp13,27 triliun yang merupakan lebih dari 10% dari total aset SRIL per 2023. Adapun, nilai ekuitas SRIL tercatat negatif US$954,82 juta atau setara dengan Rp14,68 triliun per 2023.
Penjaminan tersebut akan dilakukan dengan fidusia atas persediaan grup perseroan, fidusia atas piutang usaha grup perseroan, hak tanggungan atas tanah dan bangunan grup perseroan, dan fidusia atas mesin-mesin grup perseroan.
Ketiga, RUPSLB Sritex akan membahas perubahan nomor klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia.