Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) diperkirakan akan membukukan laba bersih US$101,9 juta pada kuartal II/2024.
Berdasarkan data konsensus yang dihimpun oleh Bloomberg Jumat (2/8/2024), Indo Tambangraya Megah diperkirakan akan membukukan pendapatan US$566 juta pada kuartal II/2024. Realisasi itu diperkirakan turun 7,76% secara tahunan dari periode yang sama tahun lalu.
Kendati demikian, ITMG diperkirakan akan membukukan kenaikan pendapatan secara kuartalan dari US$489,2 juta pada kuartal I/2024.
Dari sisi bottom line atau laba bersih, ITMG diprediksi mencetak US$101,9 juta pada kuartal II/2024. Perkiraaan itu mencerminkan koreksi secara tahunan namun tumbuh secara kuartalan dari US$61,4 juta per akhir Maret 2024.
Dalam surat kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir Juli 2024, Manajemen Indo Tambangraya Megah menyampaikan laporan keuangan untuk periode kuartal II/2024 tengah dalam penelaahan secara terbatas oleh akuntan publik.
“Penelaahan terbatas atas laporan keuangan interim tersebut merupakan pelaksanaan atas aspek transparansi, sesuai dengan kebijakan perseroan dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik,” tulis Manajemen Indo Tambangraya Megah dikutip, Jumat (2/8/2024).
Baca Juga
Dalam catatan Bisnis, kinerja keuangan Indo Tambangraya Megah sepanjang kuartal I/2024 tergerus akibat average selling price (ASP) batu bara yang lebih rendah.
Manajemen ITMG menyebutkan harga jual rata-rata atau ASP batu bara tercatat lebih rendah meski volume penjualan batu bara naik 11% sepanjang kuartal I/2024.
Pendapatan ITMG terdampak penurunan harga jual rata-rata (ASP) batubara sebesar 36%, dari US$151 per ton pada kuartal I/2023 menjadi US$97 per ton pada kuartal I/2024 sejalan dengan tren penurunan harga batubara global.
Kemudian, ITMG mencatatkan total produksi sebesar 4,9 juta ton sepanjang kuartal I/2024 atau lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,8 juta ton.
“Meski produksi tinggi, biaya royalti menurun seiring dengan lebih rendahnya ASP batubara,” ujar Manajemen Indo Tambangraya Megah.