Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN konstruksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) dan Bank Mandiri (BMRI) resmi menandatangani perjanjian fasilitas kredit baru senilai Rp1,35 triliun yang diberikan BMRI kepada ADHI untuk mendukung proyek proyek infrastruktur strategis yang sedang dikerjakan perseroan.
Penandatanganan perjanjian ini dilaksanakan di kantor pusat ADHI di Jakarta, yang dihadiri oleh Direktur Keuangan ADHI Bani Iqbal, Direktur Manajemen Risiko & Kesisteman ADHI Yan Arianto, Direktur Operasi II ADHI Harimawan, dan GH Corporate Banking 5 Bapak Midian Samosir.
Manajemen ADHI menyebut pelaksanaan kerjasama ini menandai langkah strategis perseroan dalam memperkuat struktur keuangan perusahaan untuk memastikan kelancaran operasional berbagai proyek strategis yang sedang dikerjakan.
"Pendanaan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis perusahaan," kata manajemen ADHI dalam keterbukaan informasi, Kamis (11/7/2024).
Kerjasama ini, lanjut manajemen, memberikan sinyal yang baik karena ADHI masih dipercaya oleh Bank Mandiri dalam mendapatkan fasilitas pendanaan ditengah kondisi ekonomi yang sulit dan sentimen terhadap industri konstruksi yang kurang baik.
"Hal ini membuktikan bahwa ADHI menjadi mitra yang dapat dipercaya melalui performa bisnis yang baik dengan tetap terus berkomitmen untuk memenuhi segala kewajiban yang ada kepada seluruh pemangku kepentingan," tulis manajemen.
Baca Juga
Melalui fasilitas tersebut, ADHI berupaya untuk mencapai kinerja terbaik dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional. Perseroan juga berkomitmen untuk menjaga transparansi dan komunikasi yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan.
Sebelumnya, Komisi VI DPR memberikan lampu hijau Penyertaan Modal Negara (PMN) 2025 kepada tiga emiten BUMN karya ADHI, PTPP, dan WIKA total senilai Rp5,65 triliun.
Kesimpulan rapat dengan Menteri BUMN Erick Thohir menerima penjelasan atas usulan PMN Tahun Anggaran 2025 dan monitoring terhadap injeksi modal tersebut selama periode 2020 hingga 2024.
Dengan demikian, sebanyak 9 fraksi di Komisi VI DPR menyatakan dukungan atas usulan PMN 2025. Keputusan ini mempertimbangkan kinerja Kementerian BUMN dan perusahaan pelat merah dalam beberapa tahun terakhir yang membuat usulan PMN BUMN 2025 Rp44,24 triliun disetujui.
Dari total dana tersebut, senilai Rp5,65 triliun akan mengalir ke tiga emiten BUMN karya atau konstruksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA).
Secara terperinci, Adhi Karya akan memperoleh PMN 2024 Rp2,09 triliun dalam rangka pembangunan tol Jogja-Bawen dan Solo-Jogja
Selanjutnya, Wijaya Karya senilai Rp 2 triliun dalam rangka perbaikan struktur permodalan. Kemudian, PTPP Rp 1,56 triliun dalam rangka penyelesaian proyek Jogja-Bawen dan Kawasan Industri Terpadu Subang.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.