Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup menguat ke level Rp16.375 pada perdagangan hari ini, Jumat (28/6/2024). Rupiah menguat bersama dengan penguatan dolar AS.
Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup menguat 0,19% ke Rp16.375 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,12% ke 106,03.
Sementara itu, mata uang Asia lainnya seperti yen Jepang turun 0,08%, dolar Singapura naik 0,12%, won Korea Selatan naik 0,67%, yuan China naik 0,04%, ringgit Malaysia melemah 0,03%, dan baht Thailand naik 0,14%.
Kemudian dolar Taiwan naik 0,34%, peso Filipina menguat 0,24% persen, dolar Hong Kong naik 0,01%, dan rupee India menguat 0,02%.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan sentimen global datang dari arus masuk ke dolar, terutama didorong oleh antisipasi data indeks harga PCE, yang akan dirilis pada hari Jumat.
Angka tersebut merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, dan diperkirakan akan menjadi faktor dalam sikap bank sentral terhadap suku bunga.
Baca Juga
Data PCE diperkirakan menunjukkan inflasi sedikit menurun pada bulan Mei, tetapi tetap berada di atas target tahunan The Fed sebesar 2%. Inflasi yang stagnan memberi The Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama, sebuah skenario yang berdampak buruk bagi emas dan logam mulia.
Komentar hawkish dari pejabat Fed juga memperkuat ekspektasi akan tingginya suku bunga dalam beberapa sesi terakhir.
Suku bunga yang lebih tinggi akan meningkatkan biaya peluang (opportunity cost) dalam berinvestasi pada aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding), dan membuat para pedagang menjadi lebih bias terhadap dolar dan utang AS.
Sebelumnya, gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan bank sentral AS kemungkinan akan mempertahankan suku bunga stabil untuk beberapa waktu dalam upaya membantu mengendalikan peningkatan inflasi, dan menambahkan bahwa ia tidak memperkirakan bank sentral akan melakukan hal yang sama.
Sementara itu, dari dalam negeri pasar merespons positif terhadap Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja bantuan sosial (bansos) hingga Mei 2024 senilai Rp70,5 triliun.
Gelontoran anggaran tersebut naik 12,7% secara tahunan (YoY), dibandingkan tahun lalu sebesar Rp62,5 triliun. Kenaikan realisasi belanja bansos ini utamanya dipengaruhi oleh penyaluran bansos Kartu Sembako untuk dua bulan sekaligus.
Adapun, pemanfaatan belanja bansos ini dilaksanakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) sebesar Rp37,4 triliun. Hal tersebut di antaranya digunakan untuk penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dan Kartu Sembako untuk 18,7 juta KPM.
Ibrahim melanjutkan pada perdagangan Senin depan, mata uang rupiah ditutup menguat di rentang Rp16.320-Rp16.410.