Bisnis.com, JAKARTA - Bitcoin telah merosot ke level terendah dalam satu bulan karena arus keluar dari produk investasi aset digital dan prospek suku bunga Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dalam jangka panjang melemahkan pasar kripto.
Aset digital terbesar ini pada satu titik turun sebanyak 2,7% pada hari Selasa dan diperdagangkan sekitar US$65.300 pada pukul 10:26 pagi di Singapura.
Token yang lebih kecil seperti Ether, Solana, dan Dogecoin juga mengalami kerugian yang lebih besar.
Menurut data dari CoinShares International Ltd, sekitar US$600 juta ditarik dari produk aset digital minggu lalu, terbesar sejak Maret 2024.
GBTC Grayscale mengalami dampak yang paling besar dan sering kali mengalami arus keluar senilai US$273 juta.
Sebelumnya, data Inflasi AS pada Mei 2024, yang diukur dengan Indeks Harga Konsumsi (CPI) melampaui ekspektasi ketika dilaporkan tidak berubah untuk bulan tersebut.
Baca Juga
Namun, kabar positif tersebut dibayangi oleh keputusan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang mempertahankan kisaran suku bunga acuan pada level 5,25%-5,50%. Pasar pun hanya memprediksi satu kali pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin (bps) pada tahun ini.
Sikap hawkish ini membuat Bitcoin jatuh ke titik terendah dalam empat minggu pada Jumat (14/6) di angka US$65.100.
Sementara, pada kuartal ini saham dan obligasi telah memberikan imbal hasil yang lebih baik dibandingkan Bitcoin, berbeda dari tiga bulan hingga Maret 2024 lalu ketika aset digital mengungguli pasar tradisional secara signifikan.
Berdasarkan pantauan Bisnis lewat data CoinMarketCap, Bitcoin berada pada level US$65.658,53 pada 11.47 WIB.