Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan mengalami pullback atau penurunan sementara pada awal pekan depan. Di tengah proyeksi ini, investor dapat mencermati saham defensif, seperti ICBP, INDF, UNVR, JSMR dan PGAS.
Analis Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan bahwa dalam risalah terbaru, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed kembali menegaskan target inflasi di level 2% secara tahunan atau year-on-year (YoY).
Menyikapi risalah tersebut, CME FedWatch Tools mencatatkan kenaikan terhadap peluang dipertahankannya suku bunga acuan 5,25% – 5,5% pada September 2024 menjadi 49,3%. Adapun peluang pemangkasan 25 bps tersisa 45,7% untuk periode yang sama.
Kendati demikian, Nasdaq berhasil reli karena ditopang kinerja saham Nvidia selama sepekan terakhir. Sebaliknya, Dow Jones Industrial Average (DJIA) justru mencatatkan pelemahan mingguan pertama dalam lima pekan terakhir.
Alrich menyampaikan bahwa merespons sentimen yang ada, nilai tukar rupiah kemungkinan besar akan melemah secara signifikan pada awal perdagangan pekan depan.
“Kondisi tersebut diperkirakan bersamaan dengan proyeksi capital outflow pada periode yang sama. Dengan demikian, IHSG rawan pullback di awal pekan. Support terdekat saat ini berada di kisaran 7.150,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (26/6/2024).
Baca Juga
Dia memaparkan bahwa pasar akan diwarnai dengan data-dara ekonomi eksternal, termasuk pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal I/2024 yang diperkirakan melambat ke 1,5% secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ) dari posisi 3,4% QoQ pada kuartal IV/2023.
Selain dari Negeri Paman Sam, Jerman juga dijadwalkan merilis data inflasi yang diperkirakan meningkat menuju level 2,4% YoY pada Mei 2024 dari posisi 2,2% per April 2024.
“Kondisi ini dapat merubah pandangan pasar terhadap timeframe pemangkasan suku bunga acuan ECB [European Central Bank]. Pasar Inggris dan AS libur di Senin,” pungkasnya.
Alrich menyatakan bahwa top picks pada pekan depan diperkirakan beralih ke saham-saham defensif seperti ICBP, INDF, UNVR, JSMR, dan PGAS. Dia pun meminta investor mewaspadai saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga.
Pada perdagangan terakhir, Rabu (22/5/2024), IHSG ditutup menguat 0,51% menuju level 7.222,38. Posisi tersebut mencerminkan penguatan sebesar 1,91% dalam sebulan terakhir, tetapi melemah 0,69% sepanjang tahun berjalan.
---------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.