Bisnis.com, JAKARTA- Tensi antara Iran dan Israel kian memanas setelah Iran meluncurkan puluhan pesawat nirawak alias drone dan rudal ke wilayah pendudukan Israel. Di tengah kondisi geopolitik tersebut, harga sejumlah mata uang kripto (cryptocurrency) ambrol.
Berdasarkan data Coinmarketcap, harga bitcoin misalnya turun 4,7% dalam 24 jam terakhir, menjadi ke level US$64.190 pada hari ini, Sabtu (14/4/2024). Padahal, pada pekan ini, harga bitcoin sempat menyentuh level US$70.000 per koin.
Kemudian, harga ethereum turun 4,97% dalam 24 jam terakhir ke level US$3.089. Lalu, harga solana turun 7,41% dan BNB turun 4,69%.
Adapun, kapitalisasi pasar kripto global pun ikut turun 5,24% dalam 24 jam terakhir menjadi US$2,32 triliun.
CEO BitMEX Arthur Hayes mengungkapkan bahwa sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi) sedang terpukul akibat kekacauan pasar, dengan harga yang tertekan yang memaksa likuidasi dan meningkatkan potensi kekacauan pada beberapa protokol.
"Likuiditas yang lebih rendah akan menyebabkan harga lebih rendah," katanya dikutip dari Coindesk pada Sabtu (14/4/2024).
Baca Juga
Selain itu, ambrolnya harga kripto terjadi di tengah tensi panas Iran dan Israel. "Bitcoin turun drastis sebagai respons terhadap berita Iran/Israel,” kata financial analyst Rajat Soni dikutip dari Forbes.
Sebagaimana diketahui, tensi antara Iran dan Israel terus memanas setelah Iran meluncurkan puluhan pesawat nirawak alias drone dan rudal ke wilayah pendudukan Israel. Serangan ini merupakan babak baru dalam konflik di Timur Tengah, dimana Iran akhirnya turun langsung menyerang Israel.
Selama ini konflik antara Iran dan Israel berjalan secara tidak langsung. Iran melibatkan proksi militernya seperti Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, untuk menekan musuh-musuhnya, salah satunya Israel.
Iran terpaksa turun ke gelanggang setelah pesawat tempur Israel secara sepihak menyerang kantor kedutaan besar Iran di Damaskus, Suriah. Serangan Israel terhadap pihak Iran di Suriah sejatinya bukan yang pertama, namun aksi Israel pada awal April lalu itu membuat Iran berang.
Rezim Zionis dianggap telah mengangkangi konvensi Wina, hukum internasional sekaligus melanggar kedaulatan Iran karena telah menyasar misi diplomatik Iran di Suriah.