Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) berencana menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 April 2024 mendatang. Agenda RUPSLB mencakup persetujuan rights issue hingga penetapan pemegang saham.
Dalam pengumuman RUPSLB, manajemen INCO menyebutkan akan melaksanakan RUPSLB pada 19 April 2024 di Jakarta. Ada 4 mata acara RUPSLB INCO.
Pertama, persetujuan atas rencana INCO melakukan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan rencana menerbitkan 603.445.14 (603,44 juta) saham baru. Kedua, persetujuan perubahan anggaran dasar sehubungan HMETD.
Ketiga, persetujuan atas penegasan susunan pemegang saham perseroan. Keempat, persetujuan atas perubahan anggaran dasar INCO.
Mengutip prospektus rights issue, Vale akan melepas 603.445.814 saham dan nilai nominal Rp25 per saham.
Berdasarkan prospektus, rights issue tersebut dilakukan dalam rangka pemenuhan kewajiban divestasi saham INCO kepada MIND ID sebesar 14%. MIND ID akan membeli dan menerima pengalihan dari Vale Canada Limited (VCL), Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. (SMM), dan Vale Japan Limited (VJL) atas seluruh HMETD yang akan menjadi porsi mereka dalam private placement .
Baca Juga
“MIND ID akan melaksanakan seluruh HMETD tersebut dan HMETD yang akan menjadi porsi MIND ID dalam PMHMETD. MIND ID akan menerima saham tambahan sebesar 14% sehingga menjadi pemegang saham tunggal terbesar di INCO dengan kepemilikan saham 34%,” tulis manajemen.
Setelah transaksi, MIND ID dan VCL akan menjadi pengendali bersama (join controller) secara langsung di INCO. Adapun rights issue akan dilakukan selambat-lambatnya 12 bulan sejak 19 April 2024 atau saat RUPSLB menyetujui rencana tersebut.
Dengan dilaksanakannya aksi korporasi tersebut, maka pemegang saham INCO yang tidak menggunakan HMETD akan terkena dilusi atas persentase kepemilikan saham dalam INCO sampai dengan sebanyak-banyaknya sebesar 5,73% apabila seluruh HMETD yang diterbitkan INCO dilaksanakan oleh pemegang HMETD yang berhak.
Seperti yang diketahui, Kementerian BUMN mengatakan setelah penandatanganan persetujuan divestasi 14% saham INCO ke MIND ID, maka MIND ID secara bersama-sama akan mengendalikan INCO bersama VCL.
Adapun, nilai divestasi saham tersebut disepakati di angka Rp3.050 per lembar saham dengan total investasi yang dikeluarkan MIND ID senilai US$300 juta atau sekitar Rp4,69 triliun (asumsi kurs Rp15.635 per US$). Pelunasan transaksi akuisisi ditargetkan tuntas pada Juni 2024.
Setelah transaksi selesai, MIND ID akan memegang sekitar 34% saham yang diterbitkan INCO, menjadikannya pemegang saham terbesar dalam perusahaan tersebut. VCL dan SMM masing-masing akan memegang 33,9% dan 11,5%. Sekitar 20,6% akan tetap dimiliki oleh masyarakat umum di Bursa Efek Indonesia.