Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinarmas Sekuritas Bidik Saham ARTO ke Rp3.480, Ekosistem Jadi Penopang

Kinerja PT Bank Jago Tbk (ARTO) pada 2023 menarik perhatian Sinarmas Sekuritas yang merekomendasikan beli saham pionir bank digital tersebut.
Nasabah beraktivitas di depan logo PT Bank Jago Tbk. di Jakarta, Kamis (11/1/2024). Bisnis/Abdurachman
Nasabah beraktivitas di depan logo PT Bank Jago Tbk. di Jakarta, Kamis (11/1/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja PT Bank Jago Tbk (ARTO) pada 2023 menarik perhatian Sinarmas Sekuritas yang merekomendasikan beli saham pionir bank digital berbasis ekosistem ini dengan target Rp3.480 per unit.

Analis Sinarmas Sekuritas Ivan Purnama Putra menjelaskan pihaknya mengantisipasi lompatan kinerja dalam jangka panjang sehingga merekomendasikan beli bagi saham ARTO.

“Kami mempertahankan peringkat beli dengan menetapkan target harga kami sebesar Rp3.480  dengan potensi kenaikan 28,9% yang mengukur dari 5,5x P/B, karena ARTO menunjukkan hasil kinerja yang luar biasa,” tulisnya dalam riset, Senin (25/3/2024).

Menurutnya ARTO dapat mengoptimalkan momentum dengan para mitra strategisnya seperti ekosistem GOTO dan BFIN untuk jangka panjang. Terutama sejak masuknya Tiktok sebagai pemegang saham pengendali Tokopedia yang membuka peluang bisnis buy now pay later (BNPL). Namun, masih terdapat tantangan bagi bank, seperti persaingan yang lebih ketat.

Ivan mengatakan ARTO telah membukukan kenaikan pinjaman sebesar 38,1% YoY menjadi Rp13 triliun pada 2023. Menurut hitungannya GoTo Financial (GTF) berkontribusi hingga 13% atau Rp 1,7 triliun pada kuartal IV/2023 dari Rp 0,9 triliun pada kuartal III/2023 dan BFIN menyumbang porsi sekitar 6%-7%.

Segmen pinjaman melalui kemitraan & ekosistem  masih menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan hampir dua kali lipat dari Rp6,8 triliun menjadi Rp12,1 triliun. Kualitas aset juga menunjukkan hasil positif dengan memangkas NPL lebih dari setengahnya menjadi 0,8%.

Pencapaian tersebut terbilang menarik mengingat “awan gelap” yang tengah menggelayuti bisnis peer to peer lending. Pertumbuhan kredit kemitraan yang diimbangi dengan NPL rendah menunjukkan manajemen risiko Bank Jago berjalan optimal.   

Ivan memperkirakan ARTO mampu membukukan NPL yang cukup rendah sebesar 1-1,5% pada 2024  dengan melakukan diversifikasi pinjaman, terutama pinjaman tunai dan BNPL.

Di sisi lain, segmen deposito ARTO menguat berkat  GoPay Tabungan by Jago yang telah menjangkau lebih dari 1,1 juta pengguna dan volume transaksi bulanan hingga Rp1,3 triliun. Dengan begitu, simpanan nasabah tumbuh sebesar 45,8% YoY menjadi Rp12,1 triliun dengan deposito berjangka memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 61% YoY pada 2023.

Adapun Manajemen ARTO memperkirakan rasio CASA akan dipertahankan pada kisaran 60-65% pada 2024.

“Pada 2024, fokus utama ARTO adalah jumlah pelanggan, ukuran neraca, dan kualitas portofolio. Lalu mempererat hubungan dengan mitra merupakan salah satu strategi utama karena ARTO juga berencana menawarkan produk baru yaitu pembiayaan kendaraan untuk Gojek driver, bekerja sama dengan GOTO dan BFIN,” ungkapnya.

Menurutnya Bank Jago akan terus berusaha membangun momentum dengan para mitranya karena pembiayaan melalui GTF diharapkan dapat berkontribusi lebih besar hingga keseluruhan pinjaman bisa mencapai 20% pada 2024.

Pada 2024, Sinarmas Sekuritas memperkirakan laba bersih ARTO naik 91% ke posisi Rp138 miliar. Sementara itu, pendapatan bunga ARTO diproyeksi mampu menembus Rp2,28 triliun.

Di sisi lain, untuk periode jangka pendek, Tim analis MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness saham ARTO. Pasalnya, saham ARTO menguat 0,75% ke Rp2.700 disertai peningkatan volume pembelian dan penguatannya pun mampu berada di atas MA20.

“Selama masih mampu bergerak di atas Rp2,560 sebagai stoplossnya, maka posisi ARTO saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave (iii) dari wave [i] dari wave 3 pada label hitam. Adapun target terdekat adalah Rp3.050 sampai dengan Rp3.340,” jelasnya.

----------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper