Bisnis.com, JAKARTA – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) atau SIG baru saja merilis laporan keuangan sepanjang 2023 dengan hasil laba bersih yang menyusut. Seiring hal itu, saham SMGR secara teknikal juga sedang berada pada fase menurun.
Pada perdagangan Rabu (13/3/2024), saham SMGR ditutup melemah 2,54% menuju level Rp5.750 per lembar. Banderol tersebut mencerminkan penurunan sebesar 10,16% secara year-to-date (YtD) dan melemah 6,50% selama satu bulan terakhir.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan bahwa saat ini saham SMGR berada pada fase downtrend dan masih didominasi oleh volume penjualan. Di tengah tren ini, MNC Sekuritas menyarankan investor untuk menahan diri.
“Dari sisi indikator lain, MACD masih berada di area negatif begitu pula dengan Stochastic yang sedang berada di area jenuh jual [oversold]. Wait and see SMGR dengan support 5.700 dan resistansi pada level 5.850,” ujar Herditya kepada Bisnis.
Dari sisi kinerja, SIG membukukan pendapatan sebesar Rp38,65 triliun. Jumlah ini meningkat 6,25% dibandingkan dengan realisasi 2022 (year-on-year/YoY) yang mencapai Rp36,37 triliun.
Pendapatan SMGR pada tahun lalu ditopang oleh penjualan kepada pihak ketiga yang berjumlah Rp38,65 triliun, sementara penjualan pada pihak berelasi berkontribusi sebesar Rp2,25 triliun.
Baca Juga
Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan juga ikut meningkat 10,79% YoY menjadi Rp28,47 triliun. Setelah dikurangi antara pendapatan dan beban pokok, SMGR mencatatkan laba kotor senilai Rp10,17 triliun, turun 4,69% YoY.
Perolehan laba kotor perseroan kembali tergerus oleh beban lainnya. Semisal, beban umum dan administrasi yang meningkat 6,07% YoY menjadi Rp3,34 triliun. Alhasil SMGR memperoleh laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp3,3 triliun.
Setelah diakumulasikan dengan beban dan pendapatan lain, SMGR mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp2,17 triliun, melemah 8,22% YoY. Laba per saham juga turun dari posisi Rp397 menjadi Rp321.
Terkait dengan kinerja laba bersih, Sekretaris Perusahaan SIG Vita Mahreyni menuturkan terdapat penurunan beban pajak tangguhan pada 2022 yang merupakan dampak restrukturisasi internal group perusahaan, sehingga berkontribusi pada laba bersih yang lebih tinggi.
“Jika dampak penurunan beban pajak tangguhan tersebut dikeluarkan, di 2023 SIG mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 5,9% jika dibandingkan tahun 2022,” tutur Vita.
Sementara itu, sepanjang tahun lalu, SMGR mencatatkan total aset sebesar Rp81,82 triliun atau menurun sebesar 1,37% YoY. Adapun liabilitas juga turun 4,51% YoY menjadi Rp31,76 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp47,8 triliun atau naik 1,19% secara tahunan.
Adapun arus kas setara kas pada akhir periode Desember 2023 mencapai Rp6,93 triliun atau meningkat sebesar 16,52% YoY dari posisi sebelumnya yakni Rp6 triliun.
----------------------------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.