Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Buru Saham Batu Bara, Ritel, hingga Telekomunikasi

Investor asing mengincar saham batu bara seperti ADRO dan PTBA, saham telekomunikasi TLKM, ISAT, EXCL, serta saham ritel MAPI, MAPA, ERAA.
Investor asing mengincar saham batu bara seperti ADRO dan PTBA, saham telekomunikasi TLKM, ISAT, EXCL, serta saham ritel MAPI, MAPA, ERAA. Bisnis/Arief Hermawan P
Investor asing mengincar saham batu bara seperti ADRO dan PTBA, saham telekomunikasi TLKM, ISAT, EXCL, serta saham ritel MAPI, MAPA, ERAA. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham masih menjadi incaran investor asing di tengah semakin merosotnya IHSG pada Senin (4/3/2024). Investor asing mengincar saham batu bara seperti ADRO dan PTBA, saham telekomunikasi TLKM, ISAT, EXCL, serta saham ritel MAPI, MAPA, ERAA.

Pada perdagangan Senin (4/3/2024) IHSG merosot turun 0,48% atau 35,158 poin ke level 7.276,749. IHSG bergerak pada kisaran 7.259,781-7.328,385 sepanjang perdagangan.

Kemarin investor asing cenderung menjual saham dengan net sell Rp371,11 miliar. Sepanjang 2024 net buy investor asing berkurang menjadi Rp17,67 triliun.

Sejumlah saham big cap masih menjadi sasaran jual investor asing di antaranya BBCA dengan net sell Rp139,3 miliar, BBRI Rp96,6 miliar, BMRI Rp32,3 miliar, ASII Rp27,8 miliar, AKRA Rp22,5 miliar.

Selain itu ada beberapa saham yang masih menjadi saham incaran beli dari investor asing. Berikut adalah penjelasannya.

Di posisi pertama ada saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dengan nilai beli bersih Rp83,0 miliar. Saham perusahaan batu bara milik konglomerat Garibaldi Thohir ini naik 2,01% atau 50 poin ke posisi Rp2.540 per saham.

Posisi kedua dihuni oleh saham dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan nilai beli bersih Rp76,5 miliar. Saham perusahaan penyedia layanan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia ini berhasil naik 0,51% atau 20 poin ke posisi Rp3.940 per saham.

Selanjutnya ada saham PT Indosat Tbk. (ISAT) dengan nilai beli bersih Rp37,3 miliar. Saham Indosat berhasil naik 0,87% atau 100 poin ke posisi Rp11.600 per sahamnya seiring dengan kerja sama dengan NVIDIA.

Posisi berikutnya ada saham PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dengan nilai beli bersih Rp21,5 miliar. Saham perusahaan yang bergerak dibidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi ini naik 1,83% atau 25 poin ke posisi Rp1.390 per sahamnya.

Posisi kelima ada saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) dengan nilai beli bersih Rp13,6 miliar. Saham BRIS melemah 0,41% atau 10 poin ke posisi Rp2.410 per saham.

Selanjutnya ada saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dengan nilai beli bersih Rp12,0 miliar. Saham BUMN batu bara ini naik 4,26% atau 110 poin ke posisi Rp2.690 per saham.

Posisi berikutnya dihuni oleh saham PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dengan nilai beli bersih Rp9,2 miliar. Saham EXCL melemah 2,73% atau 70 poin ke posisi Rp2.490 per saham.

Di posisi kedelapan ada saham Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) dengan nilai beli bersih Rp8,5 miliar. Saham perusahaan ritel dengan 1.300 gerai ini naik 2,25% atau 25 poin ke posisi Rp1.135 per saham.

Selanjutnya ada saham PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) dengan nilai beli bersih Rp6,7 miliar. Saham perusahaan ritel elektronik ini juga berhasil naik 3,95% atau 18 poin ke posisi Rp474 per saham.

Posisi terakhir top 10 saham incaran beli investor asing ditempati oleh saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) dengan nilai beli bersih Rp6,2 miliar. Saham MAPI naik 1,02% atau 20 poin ke posisi Rp1.990 per sahamnya. (Fasya Kalak Muhammad)

Daftar 10 Saham Favorit Asing Senin (4/3/2024)

  1. PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (Rp83,0 miliar)
  2. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (Rp76,5 miliar)
  3. PT Indosat Tbk. (Rp37,3 miliar)
  4. PT Medco Energi Internasional (Rp21,5 miliar)
  5. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (Rp13,6 miliar)
  6. PT Bukit Asam Tbk. (Rp12,0 miliar)
  7. PT XL Axiata Tbk. (Rp9,2 miliar)
  8. PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (Rp8,5 miliar)
  9. PT Erajaya Swasembada Tbk. (Rp6,7 miliar)
  10. PT Mitra Adiperkasa Tbk. (Rp6,2 miliar)
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper