Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan otobus (PO), PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA) mengerahkan armada sebanyak 250 unit bus untuk memaksimalkan peluang momentum mudik Lebaran 2024 atau Hari Raya Idulfitri 1445 H.
Direktur LRNA Dwi Rianta Soerbakti mengatakan, pada momentum mudik Lebaran 2024 diprediksi akan mengalami kenaikan penumpang dibandingkan periode sama tahun 2023. Hal itu didukung pulihnya perekonomian Indonesia pasca-pandemi Covid-19.
"Kami berharap kenaikan sekitar 15% dibanding angkutan lebaran 2023. Oleh sebab itu, kami siapkan sekitar 250 armada," ujar Dwi kepada Bisnis, Selasa (5/3/2024).
Perlu diketahui, sejauh ini perseroan memiliki sekitar 250 unit bus Lorena yang melayani jaringan trayek di Pulau Sumatra, Jawa, hingga Bali.
Tak hanya itu, layanan utama yang disediakan oleh LRNA mencakup bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Transjabodetabek, Jabodetabek Residence Connexion (JRC), dan Jabodetabek Airport Connexion (JAC). Untuk layanan Bus AKAP, Lorena memiliki dua tipe yaitu double decker dan eksekutif.
LRNA pun menggandeng berbagai mitra untuk penjualan tiket bus, di antaranya yaitu PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) atau Alfamart, PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) atau Alfa Midi, Lawson, Traveloka hingga Redbus.
Baca Juga
Lebih lanjut Dwi mengatakan, pada tahun ini LRNA menyiapkan angggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp10 miliar, yang difokuskan untuk pengembangan bisnis kendaraan sewa atau rental.
"Tahun ini capex belum besar. Kemungkinan di sekitar Rp10 miliar, dan fokus untuk pengembangan rental," pungkas Dwi.
Menilik kinerja keuangan terakhirnya, pendapatan LRNA terpantau naik menjadi Rp70,54 miliar per kuartal III/2023. Angka ini naik 3,77% secara year-on-year (yoy) dari periode yang sama tahun lalu Rp67,98 miliar.
Kendati pendapatan naik, beban pendapatan langsung perseroan tercatat turun 18,93% yoy menjadi Rp49,04 miliar per kuartal III/2023 dibandingkan dengan Rp60,49 miliar per kuartal yang sama tahun lalu.
LRNA juga berhasil mencatatkan pendapatan keuangan Rp2,12 miliar naik dibandingkan dengan Rp1,48 miliar di periode yang sama tahun lalu. Namun beban keuangan naik 29,42 yoy, menjadi Rp971,02 juta dari sebelumnya Rp750,31 juta.
Alhasil, LRNA berhasil mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp2,14 miliar dibandingkan rugi Rp10,61 miliar pada kuartal III/2023.