Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) meningkatkan target produksi emas sepanjang 2024. Analis mengungkapkan dengan peningkatan produksi serta rata-rata harga jual emas yang di atas US$2.000 per troy ounce akan mendongkrak pendapatan BRMS 2024.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan mengatakan target produksi emas BRMS yang naik 40% di 2024 akan meningkatkan pendapatan BRMS. Hal itu seiring dengan peningkatan harga emas di atas US$2.000 per troy ounce dibandingkan dengan tahun 2023 yang tercatat sebesar US$1.943 per troy ounce.
"Kami mengharapkan peningkatan produksi emas bersama dengan peningkatan harga emas saat ini US$2.037 dibandingkan rata-rata 2023 US$1.943 per troy ounce akan meningkatkan pendapatan BRMS,” kata Hasan, dikutip pada Minggu (11/1/2024).
Lebih lanjut, Hasan menjelaskan bahwa produksi juga akan ditopang oleh peningkatan laju produksi pabrik keduanya pada 2024 menjadi 3.000—4.000 ton per hari. Selain itu, BRMS menemukan sumber daya mineral tambahan dan cadangan di Blok 1 Poboya di Palu, Sulawesi Tengah.
Sumber daya tambahan berasal dari prospek River Reef, prospek Hill Reef 1, dan prospek baru di Watuputih yang terletak di barat River Reef. Penemuan ini meningkatkan jumlah sumber daya mineral di CPM sebesar 50% menjadi 42,7 juta ton dari 28,4 juta ton sebelumnya dengan kadar emas rata-rata 2,6 gram per ton.
Jumlah cadangan mineral yang dikelola oleh CPM juga meningkat sebesar 38% menjadi 31,5 juta ton dari 22,8 juta ton yang diproduksi, dengan kadar emas rata-rata 2,4 gram per ton.
Baca Juga
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, Direktur BRMS Herwin Hidayat menargetkan produksi emas sepanjang tahun 2024 di BRMS akan di atas 35.000 troy ounce, melebihi proyeksi produksi tahun 2023 sebesar 25.000 troy ounce.
"Kami berharap produksi emas bisa melampaui 35.000 oz sepanjang tahun 2024," ungkap Herwin kepada Bisnis, Senin (5/2/2024).
Herwin juga menyatakan optimisme bahwa harga ASP emas BRMS akan bertahan di atas US$2.000 per troy ounce sepanjang tahun 2024, mengingat tren kenaikan harga emas yang berkelanjutan.
Sementara itu, untuk tahun 2023, BRMS memproyeksikan produksi emas sekitar 20.000 hingga 25.000 troy ounce. Capaian ini menandai peningkatan signifikan sebesar 270% hingga 362% dari total produksi sepanjang tahun 2022, yang mencapai 5.400 troy ounce.
Sebelumnya, Herwin telah mengindikasikan kemungkinan bahwa harga emas akan mencapai atau bahkan melampaui US$2.000 per troy ounce sepanjang 2024. Keyakinan ini didasarkan pada evaluasi kondisi geopolitik serta potensi penurunan suku bunga oleh The Fed.
***
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.