Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi sinyal terkait pembukaan kembali suspensi saham PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. (SHID). Hal itu sejalan dengan peningkatan harga yang signifikan hingga lebih dari 300% sejak awal tahun 2024.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Manullang mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap saham SHID karena adanya peningkatan transaksi yang signifikan.
Lebih lanjut dia mengatakan, BEI tengah melakukan upaya konfirmasi dan klarifikasi terhadap jajaran direksi Hotel Sahid (SHID). Kemudian, setelah prosedurnya rampung, BEI akan membuka kembali saham SHID.
"Kami akan konfirmasi dan klarifikasi, nanti kalau diperlukan akan bisa juga. Kita lihat saja, nanti kalau semua informasi sudah lengkap, setelah itu kami akan buka [suspensi]," ujar Kristian ditemui di Gedung BEI pada Senin, (29/1/2024).
Diberitakan sebelumnya, BEI melakukan penghentian sementara terhadap saham SHID berlaku mulai sesi I perdagangan tanggal 23 Januari 2024. Hal itu sehubungan dengan terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. (SHID).
Saham SHID pada Senin, (22/1/2024) berada di level Rp2.700 dengan kapitalisasi pasar Rp3,02 triliun. Selama sepekan, saham SHID melonjak 101,49%. Bahkan, sepanjang perdagangan 2024 saham SHID melompat 315,38% secara year-to-date (ytd).
Baca Juga
“Ya sebenarnya ini hal yang biasa ya, kalau ada perilaku transaksi yang tidak biasa dan itu terus sejak UMA, kemudian suspend cooling down, sampai suspensi, dan pengumuman lebih lanjut, nah itu kita akan suspensi. Ya salah satunya karena itu [melonjak 300%],” pungkas Kristian.
Sebelumnya, BEI juga melakukan suspensi atas perdagangan saham PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. (SHID) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai pada Jumat (12/1/2024). Suspensi saham SHID kemudian dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 15 Januari 2024.
Berdasarkan laman resmi Sahid Hotels and Resorts, Grup Sahid mengelola 27 properti di 21 kota di Indonesia dengan 3.843 kamar.
Grup Sahid juga telah berekspansi ke pasar global dengan mendirikan hotel di Bukhara, Uzbekistan. Seiring pemulihan pascapandemi Covid-19, rasio okupansi hotel dan resort perseroan pun berangsur meningkat.
Tak hanya hotel, Grup Sahid juga memperluas portofolio dengan merambah bisnis food and beverage (F&B) seperti Le Manah Cafe Bogor, Bengawan Solo Restaurant Jakarta, dan masih banyak lagi.