Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik melemah pada sesi I perdagangan hari ini, Rabu, (3/1/2024) setelah sempat menyentuh all time high (ATH) pada perdagangan perdana 2024 kemarin. Sederet saham konglomerat seperti BREN, BYAN hingga AMMN kompak parkir di zona merah siang ini.
IHSG terpantau melemah 0,36% atau 26 poin menjadi 7.297,58 pada akhir sesi I perdagangan. Sepanjang sesi, indeks komposit bergerak di rentang 7.278,79-7.327,45.
Adapun, sebanyak 256 saham naik, 269 saham melemah, dan 212 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat Rp11.765 triliun.
Dari jajaran emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, saham milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) melemah 0,66% ke level Rp7.550 per saham. Namun, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) miliknya masih menguat 1,75% ke level Rp5.800.
Saham emiten tambang milik taipan Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) juga turun 1,50% ke level Rp19.650. Diikuti saham milik konglomerat Panigoro-Salim, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang turun 0,38% ke level Rp6.575 per saham.
Dari jajaran saham terlaris, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) memimpin dengan nilai transaksi Rp177,3 miliar, diikuti saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) milik Grup Bakrie dengan nilai Rp155,3 miliar. Saham BBRI turun 0,88% ke Rp5.625, sedangkan saham BUMI naik 5,26% ke level Rp100 per saham.
Baca Juga
Sementara itu dari deretan saham terboncos dipimpin oleh PT Capital Financial Indonesia Tbk. (CASA) yang melemah 18,96% ke level Rp466 per saham. Diikuti PT Venteny Fortuna International Tbk. (VTNY) yang ambles 18,94% ke level Rp214 per saham.
Tim riset Phintraco Sekuritas mengatakan IHSG masih menjaga tren bullish seiring dengan rebound pada Selasa (2/1). Meskipun demikian, volume transaksi cenderung turun sejak pertengahan Desember 2023. Kondisi ini diikuti sinyal overbought pada Stochastic RSI.
"Dengan demikian, secara teknikal IHSG rawan memasuki fase konsolidasi jangka pendek. IHSG diperkirakan kembali fluktuatif dalam rentang 7.250-7.300 pada hari ini," ujar Phintraco Sekuritas dalam riset Rabu, (3/1/2024).
Tim analis Phintraco memprediksi pada perdagangan hari ini, level resistance IHSG di angka 7.330, sedangkan level pivot adalah 7.280 dan level support di angka 7.200.
Adapun, pergerakan IHSG hari ini ditopang oleh dua data domestik yang dirilis pada Selasa (2/1). Pertama, kenaikan indeks manufaktur ke 52,2 di Desember 2023 dari 51,7 pada November 2023.
Kedua, yaitu perlambatan laju inflasi Indonesia total ke 2,61% secara year-on-year (yoy) pada Desember 2023 dari 2,85% yoy di November 2023. Di sisi lain, inflasi inti relatif stabil di 1,8% yoy.