Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konsumer PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) bersiap mengakuisisi 75% saham produsen minuman Okky Jelly Drink dan Mountea PT Suntory Garuda Beverage (SGB) dari Great Wall Capital. Transaksi ini akan membuat perseroan menguasai mayoritas saham SGB, dari sebelumnya yang hanya minoritas.
Sekretaris Perusahaan Garudafood Putra Putri Jaya I Made Astawa mengatakan perseroan akan mengakuisisi seluruh saham Suntory Garuda Beverage milik private equity asal China, Great Wall Capital Pte Ltd. Penandatangan transaksi jual beli ini dilakukan pada 28 Desember 2023.
Manajamen GOOD tidak menjelaskan nilai transaksi. Namun, rencana transaksi akuisisi ditargetkan selesai pada 2024, dengan tunduk pada pemenuhan persyaratan pendahuluan penyelesaian berdasarkan perjanjian.
“SGB adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri minuman ringan, sehingga rencana transaksi ini akan memberikan dampak positif atas keberlangsungan dan pengembangan bisnis perseroan di sektor makan dan minuman,” kata Astawa dalam keterbukaan informasi, Kamis (28/12/2023).
Astawa menegaskan transaksi ini diharapkan meningkatkan kinerja perseroan secara konsolidasi. Transaksi tidak memiliki dampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, dan kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan.
Sebaliknya, kata Astawa, aksi korporasi ini akan membawa dampak positif bagi GOOD karena perseroan akan mendapatkan tambahan portofolio produk kategori minuman dan melakukan ekspansi operasi perseroan secara konsolidasi.
Baca Juga
Adapun transaksi akuisisi ini bukan termasuk afiliasi dan tidak masuk dalam kategori benturan kepentingan berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebagai informasi Suntory Garuda Beverage adalah bagian dari Grup Suntory yang berkantor pusat di Osaka, Jepang. SGB memproduksi beragam produk minuman, mulai dari minuman jelly Okky, teh siap minum Mountea, teh dalam botol MYTEA, air dengan vitamin, Good Mood, dan jus blackcurrant Ribena.
Berdasarkan keterangan Suntory Beverage & Food Ltd (SBF) di Jepang, Greatwall Capital Pte Ltd menguasai 75% saham SGB, sedangkan sisanya 21,4% dikuasai PT Domulyo Maju Bersama, dan 3,6% dikempit PT Sentosa Teknik Mandiri.
“Karena kewajiban kerahasiaan kedua belah pihak dalam Non Disclosure Perjanjiannya, kami tidak mengungkapkan nilai transfer tetapi nilainya akan diputuskan oleh kedua belah pihak atas dasar kemauan pembeli dan penjual yang bersedia,” kata manajemen SBF.
GOOD meraup laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp355,31 miliar hingga akhir kuartal III-2023. Angka ini tumbuh 27,65 persen secara year-on-year (YoY) dibandingkan laba bersih perusahaan per kuartal III-2022 senilai Rp278,34 miliar.
Laba GOOD ditopang oleh penjualan bersih senilai Rp7,84 triliun hingga kuartal III/2023, lebih tinggi 0,26 persen YoY dibandingkan penjualan bersih GOOD per kuartal III-2022 senilai Rp7,82 triliun.