Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) meraih fasilitas pinjaman US$197 juta atau setara Rp3,05 triliun (kurs jisdor Rp15.506) yang akan digunakan untuk modal kerja DSSA dan entitas anak.
Corporate Secretary Dian Swastatika Sentosa Susan Chan mengatakan pada 18 Desember 2023, DSSA menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang memiliki plafon hingga US$197 juta.
“Fasilitas pinjaman ini dijamin antara lain dengan aset perseroan,” katanya dalam keterangan publik, dikutip Selasa (19/12/2023).
Susan mengatakan fasilitas pinjaman ini rencananya akan digunakan untuk membiayai keperluan umum, termasuk untuk memenuhi kebutuhan modal kerja DSSA dan entitas anak.
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, DSSA akan membangun pabrik solar module dan solar cell senilai lebih dari US$100 juta atau sekitar Rp1,55 triliun (kurs jisdor Rp15.504) dan ditargetkan beroperasi pada kuartal III/2024.
Wakil Presiden Direktur Dian Swastatika Sentosa Lokita Prasetya mengatakan DSSA menggandeng Trina Solar salah satu perusahaan China dan juga PLN Grup untuk membangun pabrik solar cell yang berkapasitas hingga 1 gigawatt.
Baca Juga
“Kalau kita kerja samanya dengan Trina Solar, perusahaan China. [Pabrik] lokasinya di Kendal dengan kapasitas 1 gigawatt,” kata Lokita saat ditemui di Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Pabrik dengan kapasitas produksi awal sebesar 1 gigawatt peak per tahun berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah.
Pabrik solar tersebut saat ini sedang dalam tahap desain dan akan ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal III/2024. Anggaran yang digelontorkan pun tak main-main, sebanyak US$100 juta akan dikucurkan untuk diversifikasi bisnis EBT milik DSSA ini.
Lokita menyebutkan dana jumbo tersebut akan berasal dari internal DSSA dan fasilitas kredit bank. Meski tidak merincikan besaran nilai, Lokita menyebut sebanyak 70% hingga 80% akan berasal dari bank, sisanya dari internal kas.