Bisnis.com, JAKARTA – Memasuki akhir tahun 2023, pengembang Kota Deltamas yakni PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) berencana menebar dividen interim senilai Rp578,37 miliar. Saat bersamaan, DMAS juga membidik kinerja prapenjualan tembus Rp1,8 triliun tahun ini.
Puradelta akan membagikan dividen interim sebesar Rp12 per saham untuk tahun buku per 31 Desember 2023 atau senilai Rp578,37 miliar. Perseroan menjadwalkan pembayaran dividen interim berlangsung pada 28 Desember mendatang.
Seiring dengan rencana itu, DMAS juga membidik target marketing sales atau prapenjualan sebesar Rp1,8 triliun sepanjang tahun ini. Hingga kuartal III/2023, perseroan telah mengantongi nilai prapenjualan sebesar Rp1,37 triliun atau 76,16% dari target.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS Tondy Suwanto mengatakan bahwa capaian prapenjualan sepanjang Januari-September 2023 dikontribusikan oleh penjualan lahan sektor industri, serta sektor hunian dan komersial.
Dengan perolehan tersebut, Tondy meyakini perseroan dapat menutup tahun 2023 dengan memenuhi target marketing sales mencapai Rp1,8 triliun. Keyakinan ini seiring dengan tingginya permintaan lahan industri yang mencapai 90 hektare.
“Sekitar 35% permintaan lahan industri tersebut berasal dari sektor industri data center. Perseroan juga menerima permintaan dari berbagai sektor industri lainnya seperti sektor FMCG, logistik, dan industri terkait otomotif,” ujarnya baru-baru ini.
Baca Juga
Menurutnya, seiring tingginya permintaan akan lahan industri, DMAS terus meningkatkan fasilitas infrastruktur dan kemudahan akses dalam upaya perwujudan Kota Deltamas sebagai sebuah kawasan terpadu modern dan sebagai pusat aktivitas regional di timur Jakarta.
Dari sisi kinerja, DMAS mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal III/2023. Seiring hal tersebut, laba bersih perseroan juga ikut tergerus.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2023, DMAS membukukan pendapatan usaha sebesar Rp983,6 miliar. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, capaian itu mencerminkan penurunan sebesar 21,7% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Koreksi pendapatan usaha DMAS disebabkan oleh melemahnya kinerja penjualan yang membukukan penurunan sebesar 22,40% YoY menjadi Rp963,09 miliar.
Perinciannya, penjualan dari segmen industri mencapai Rp736,12 miliar atau turun 28,67% YoY dan segmen komersial melemah 74,44% YoY menjadi Rp45,07 miliar. Adapun penjualan segmen perumahan sebesar Rp181,89 miliar, naik 453,89% secara tahunan.
Dari lantai bursa, saham DMAS ditutup menguat 2,96% menuju level Rp174 pada perdagangan Jumat (1/12). Jika ditarik lebih jauh, saham DMAS telah meningkat 2,35% dalam sebulan terakhir dan 9,43% sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan bahwa saham DMAS masih menunjukkan penguatan disertai dengan munculnya volume pembelian.
“Penguatan yang terjadi pada DMAS disertai munculnya volume pembelian. Dilihat dari indikator, baik MACD maupun Stochastic berpeluang sideways terlebih dahulu di area netral,” kata Herditya.
Dia pun menyematkan rekomendasi speculative buy untuk saham DMAS dengan level support berada pada angka 167 dan resistansi pada level 171. Adapun harga saham DMAS hari ini ditutup menguat sebesar 0,60% menuju posisi Rp169 per lembar.
Dalam catatan Bisnis sebelumnya, konsensus data Bloomberg Terminal per 6 November 2023 yang terdiri atas 5 analis atau 83,3% merekomendasikan beli saham DMAS. Adapun satu analis lainnya atau 16,7% menyematkan rekomendasi tahan.
Target harga saham DMAS selama 12 bulan ke depan berada di level Rp182 dengan harga terakhir di level Rp171. Sementara itu, peluang return atau imbal hasil DMAS sebesar 6,7%.
Beberapa rekomendasi beli saham DMAS datang dari analis RHB Research Sekuritas dengan target harga di level Rp236, dan BRI Danareksa Sekuritas dengan target Rp220. Lalu, Henan Putihrai Sekuritas yang juga merekomendasikan buy dengan target harga Rp210.
-----------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.