Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Hari Ini Potensi Menguat Tersengat Konflik Israel-Hamas

Harga emas hari ini, Senin (16/10/2023) berpotensi melanjutkan penguatan di tengah memanasnya konflik antara Insrael dan Hamas.
Ilustrasi emas global/Pexels.
Ilustrasi emas global/Pexels.
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas hari ini, Senin (16/10/2023) diprediksi akan mengalami penguatan seiring dengan adanya sentimen konflik antara Israel dan Hamas yang dapat memompa harga logam kuning tersebut.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan akhir pekan Jumat, (13/10/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange naik US$58,50 atau 3,11% ke level US$1.941,50 per troy ounce. Sedangkan harga emas spot naik 3,42% ke level US$1.932,82 per troy ounce.

Analis Komoditas Lukman Leong mengatakan, dengan absennya data ekonomi penting dari Amerika Serikat (AS) pekan depan, sentimen utama  yang mempengaruhi kenaikan harga emas global masih terhadap perang Israel-Hamas.

"Apabila perang memanas dengan serangan darat Israel, maka harga emas akan kembali naik oleh permintaan safe haven investor," ujar Lukman kepada Bisnis dikutip Minggu, (15/10/2023).

Lebih lanjut dia mengatakan, perang Israel-Hamas juga menyebabkan imbal hasil obligasi AS atau US Treasury Yield turun dan hal itu mendukung kenaikan harga emas.

Mengacu data Investing, pada penutupan Jumat (13/10/2023), US Treasury Yield tenor 10 tahun terkoreksi 1,71% ke level 4,61%.

"Harga emas diperkirakan akan kembali di atas US$1.900, dengan level support di US$1.850 dan resistance di US$1.950 per troy ounce," pungkas Lukman.

Adapun, pada perdagangan sesi sebelumnya, Kamis, (12/10/2023), harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi US$1.868,79 per troy ounce setelah mencapai level tertinggi sejak 27 September pada awal sesi perdagangan. Adapun harga emas berjangka AS ditutup melemah 0,2% pada US$1.883 per troy ounce setelah rilis data inflasi AS.

Departemen Tenaga Kerja AS melapokan Indeks Harga Konsumen AS (CPI) September 2023 meningkat 0,4%, setelah kenaikan 0,3% pada bulan Agustus. Namun, harga konsumen secara tahunan telah turun dari puncaknya sebesar 9,1% pada Juni 2022.

Alhasil, para pelaku pasar memproyeksikan kemungkinan sebesar 38% dari kenaikan suku bunga pada Desember oleh Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed), menurut alat CME Fedwatch, dibandingkan dengan sekitar 28% kemungkinan yang tecermin sebelum rilis laporan tersebut.

Seperti diketahui, suku bunga The Fed atau Fed Fund Rate (FFR) saat ini masih ditahan di level 5,25%-5,5% pada FOMC September 2023. Namun, The Fed masih memproyeksikan kenaikan suku bunga 25 bps sekali lagi ke level 5,75 hingga akhir tahun untuk menekan laju inflasi.

13:42 WIB
Emas Spot turun 1,04% ke US$1.926,70

Pukul 13.42 WIB, harga emas spot turun 1,04% atau 20,05 poin menjadi US$1.912,77 per troy ounce.

Harga emas Comex kontrak Desember 2023 juga turun 0,76% atau 14,80 poin ke US$1.926,70 per troy ounce.

12:30 WIB
Harga emas Spot semakin terbenam

Pukul 12.30 WIB, harga emas spot turun 0,85 persen atau 15,56 poin menjadi US$1.919,66 per troy ounce.

Harga emas Comex kontrak Desember 2023 juga turun 0,45 persen atau 8,80 poin ke US$1.932,70 per troy ounce.

10:37 WIB
Emas Comex dan Spot kompak melemah

Pukul 10.37 WIB, harga emas spot turun 0,72 persen atau 14 poin menjadi US$1.918,82 per troy ounce.

Harga emas Comex kontrak Desember 2023 juga turun 0,50 persen atau 9,80 poin ke US$1.931,70 per troy ounce.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper