Bisnis.com, JAKARTA – Survei Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran secara tahunan tetap menguat, tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 204,4 per Agustus 2023. Indeks ini tumbuh positif 1,3 persen year-on-year (YoY).
BI memerinci bahwa berdasarkan kelompoknya, bahan bakar kendaraan bermotor dan perlengkapan rumah tangga telah menunjukkan perbaikan kendati masih mencatatkan penurunan sebesar 1,9 persen dan 4,1 persen secara tahunan.
Adapun subkelompok sandang mengalami kenaikan 7,2 persen YoY, sementara kelompok makanan, minuman, dan tembakau tumbuh 3,8 persen YoY atau mengalami perlambatan.
Sementara itu, jika dikomparasikan secara bulanan, penjualan eceran juga diramal tetap bertumbuh sebesar 0,5 persen month-to-month (MtM), atau lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 8,8 persen secara bulanan.
Perkembangan itu terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, suku cadang dan aksesori, serta perlengkapan rumah tangga lainnya yang tetap kuat.
Di tengah survei tersebut, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM mengatakan bahwa saham ritel memang menjadi pilihan setelah Covid-19.
Baca Juga
“Di mana mobilitas masyarakat mulai normal dalam dua bulan terakhir, juga pertumbuhan penjualan ritel yang masih positif,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (13/9/2023).
Katalis positif lainnya adalah riuh rendah tahun politik yang mulai memanas pada akhir tahun ini dan mencapai puncaknya pada 2024. Menurut Roger, kehadiran Pemilihan Umum (Pemilu) juga akan menjadi sentimen positif bagi kinerja saham emiten ritel.
Dia mengungkapkan bahwa dampak dari Pemilu akan membuat konsumsi masyarakat merangkak naik, apalagi pesta demokrasi tersebut dilaksanakan secara serentak pada tahun depan sehingga perputaran dana akan sangat besar untuk menggerakkan roda ekonomi.
Adapun saham yang menarik dicermati menurut Mirae Asset, di antaranya, PT Ace Hardware Tbk. (ACES), PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), dan PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.