Bisnis.com, JAKARTA - Blackrock mencuri kesempatan di tengah pelemahan harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dengan aktif melakukan akumulasi beli.
Berdasarkan data Bloomberg, pada akhir Juni, saham GOTO yang dikoleksi BlackRock tercatat 20,72 miliar. Jumlah itu melesat menjadi 22,89 miliar pada kemarin, Selasa (12/9/2023).
Total kepemilikan BlackRock di GOTO setara dengan 2,02 persen. Bila dirupiahkan di posisi saat ini, maka nilai kepemilikan BlackRock setara dengan Rp2,01 triliun.
Selain BlackRock, State Street Bank International juga ikut memborong saham GOTO ketika harganya masuk ke fase downtrend. Dalam kurun waktu kurang dari 3 bulan, lembaga investasi ini telah menambah 140,98 juta saham GOTO sehingga total menjadi 1,47 miliar per kemarin.
Sebagai informasi, saham GOTO melemah sekitar 20 persen sejak akhir Juni 2023 pada level Rp110 hingga ditutup pada posisi Rp88. Namun, minat investor terhadap saham ini cukup tinggi termasuk ritel. Terbukti jumlah pemegang saham GOTO pada akhir Agustus 2023 sebanyak 334.371 investor, termasuk 25.002 dari 309.369 pemegang saham per 31 Juli 2023.
Salah satu sekuritas yang memberikan rekomendasi beli saham GOTO adalah CGS-CIMB Sekuritas dengan target harga tidak berubah di Rp130 per saham. Berada di tengah peta kompetisi yang semakin intens, analis CGS-CIMB Sekuritas Ryan Winipta tetap mempertahankan proyeksi kinerja keuangan GOTO dan rekomendasi belinya.
Baca Juga
“Namun, kami mempertahankan perkiraan kami bahwa GoTo akan mencapai titik impas EBITDA yang disesuaikan pada kuartal IV/2023 mengingat langkah-langkah pemotongan biaya yang lebih agresif yang dilakukan oleh manajemen.” tulis Ryan dalam laporan risetnya.
Dalam laporan riset yang dipublikasikan pada 7 September 2023 tersebut, Ryan juga menyoroti manajemen GoTo yang mempertahankan pedoman sebelumnya dan tetap berkomitmen untuk mencapai titik impas EBITDA yang disesuaikan pada kuartal IV-2023.
CGS-CIMB juga turut menyoroti inisiatif penghematan biaya akan terus berlanjut selama beberapa kuartal mendatang selain menjajaki sinergi ekosistem.
Hal lain yang juga menjadi fokus CGS-CIMB terkait kinerja keuangan GOTO adalah upaya perseroan untuk mendongkrak transaksi (Gross Transaction Volume/GTV) di semester II-2023 sebagaimana yang sudah dimandatkan oleh Patrick Walujo.
“Untuk mencapai hal tersebut, GOTO berencana untuk meningkatkan loyalitas pengguna melalui inovasi dan reinvestasi di area-are pertumbuhan dengan merealokasikan penghematan yang diperoleh dari upaya pemangkasan biaya," tulis tim riset.
Adapun yang dipangkas biayanya adalah beban operasional, cost-synergy setelah merger dan independensi teknologi melalui renegosiasi harga dengan vendor, membangun software secara mandiri atau menyewa.
Dengan optimisme bahwa GOTO mampu mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal IV/2023, CGS CIMB mempertahankan target harga GOTO.
Lebih lanjut, Ryan juga menilai ada beberapa katalis yang dapat mendongkrak kinerja harga saham GOTO terutama jika GOTO berhasil mencapai target pedoman EBITDA yang disesuaikan positif lebih cepat serta sentimen makroekonomi yang lebih positif.