Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi rawan terkoreksi pada perdagangan hari ini, Rabu, (16/8/2023), bertepatan dengan pengumuman nota keuangan. Untuk trading kali ini, analis merekomendasikan saham MDKA, ESSA, DGIK, dan DOID.
Tim Analis MNC Sekuritas mengatakan pada perdagangan kemarin, Selasa, (15/8/2023), IHSG menguat ke 6.915 disertai dengan munculnya volume pembelian. Diperkirakan, pergerakan IHSG akan cenderung terkoreksi terlebih dahulu dengan area koreksi terdekat berada rentang 6.863-6.888 untuk membentuk bagian awal wave v.
"Namun demikian, tetap cermati support di 6.834, apabila kembali tertembus, maka IHSG akan menuju ke rentang area 6.793-6.800," ujar Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset pada Rabu, (16/8/2023).
Pada perdagangan hari ini, IHSG diprediksi memiliki level support di 6.834, dan 6.798 sementara itu level resistance di 6.934, dan 6.966. Adapun beberapa rekomendasi saham MNC Sekuritas yaitu:
MDKA - Buy on Weakness
Baca Juga
PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) terkoreksi 1,5 persen ke Rp3.210 dan masih didominasi oleh volume penjualan. MNC Sekuritas perkirakan, posisi MDKA saat ini masih berada pada bagian dari wave B dari wave (B), sehingga MDKA masih rawan koreksi dan dapat dimanfaatkan untuk buy on weakness (BoW).
Buy on Weakness: Rp3.010-Rp3.130
Target Price: Rp3.370, Rp3.740
Stoploss: below Rp2.850.
ESSA - Buy on Weakness
PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) terkoreksi 0,8 persen ke Rp655 disertai dengan munculnya volume penjualan. Kami perkirakan, posisi ESSA saat ini masih berada pada bagian dari wave [b] dari wave A, sehingga ESSA masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.
Buy on Weakness: Rp535-Rp605
Target Price: Rp690, Rp785
Stoploss: below Rp480.
DOID - Buy on Weakness
PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) menguat 1 persen ke Rp392 disertai dengan munculnya volume pembelian, namun penguatan DOID masih tertahan oleh MA20. Selama DOID masih mampu bergerak di atas 376 sebagai stoplossnya, maka posisi DOID saat ini sedang berada di awal wave iii dari wave (v) dari wave [iii].
Buy on Weakness: Rp384-Rp390
Target Price: Rp404, Rp418
Stoploss: below Rp376.
DGIK - Spec Buy
PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. (DGIK) menguat 0,9 persen ke Rp113 disertai dengan munculnya volume pembelian. Selama masih mampu bergerak di atas Rp110 sebagai stoplossnya, maka posisi DGIK saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave (iii) dari wave [i] dari wave C.
Spec Buy: Rp111-Rp113
Target Price: Rp121, Rp134
Stoploss: below Rp110.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyampaikan Pidato Rancangan Undang-undang (RUU) APBN 2024 dan Nota Keuangan terakhir untuk 10 tahun masa pemerintahannya, Rabu (16/8/2023). Salah satunya terkait pendanaan pemerintah melalui surat utang (obligasi) atau Surat Berharga Negara (SBN).
Pemerintah sebelumnya memproyeksikan target penarikan utang melalui SBN hingga akhir 2023 akan menurun sebesar 50 persen dari target sebesar Rp712,9 triliun, menjadi hanya Rp362,9 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan target penerbitan SBN hingga akhir 2023 akan menurun seiring dengan kinerja APBN yang membaik.
“Sehingga memang penerbitan SBN [surat berharga negara] akan menurun cukup tajam, outlook untuk akhir tahun nanti kita lihat. Ini kan berdasarkan outlook defisit yang kami sampaikan 2,28 persen dari PDB,” ungkapnya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Selasa (1/8/2023).
Sri Mulyani pun menyampaikan hingga Juli 2023 bahwa realisasi APBN masih mencatatkan surplus dan dalam kondisi yang baik.
-----
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca