Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Bumi Resources Mineral Tbk. (BRMS) disebut menarik secara jangka panjang di tengah peningkatan produksi dan penjualan emas emiten Grup Bakrie tersebut.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menjelaskan saham BRMS menarik untuk dilirik secara jangka panjang karena diprediksi akan bergerak naik, selama tidak menembus area support saat ini di level Rp165 per saham.
“BRMS dalam jangka pendek masih terlihat sideways, tetapi secara major time selama tidak turun ke bawah level Rp165 maka sahamnya akan berada dalam tren naik,” jelas Ratih, dikutip pada Minggu (30/7/2023).
Secara teknikal, Ratih menjelaskan saat ini BRMS ada potensi reversal dari jangka menengah. BRMS juga telah berada di atas garis sejumlah moving average (MA), yakni MA5, MA100 dan MA20.
Ratih merekomendasikan speculative buy di area closing Jumat (28/7/2023) di level Rp175 per saham, dengan support terdekat di level Rp165 dan resistance Rp190 per saham. Jika BRMS menembus level support Rp165 per saham, maka investor yang sudah memiliki sahamnya bisa melakukan taking profit terlebih dahulu.
Pada penutupan perdagangan Jumat lalu, saham BRMS ditutup stagnan di level Rp175 per saham. Selama perdagangan BRMS bergerak di level Rp172 hingga Rp179 per saham.
Baca Juga
Secara akumulasi year-to-date, BRMS sudah naik 10,06 persen. Kapitalisasi pasar tercatat Rp24,81 triliun.
Sementara itu, BRMS baru saja melaporkan kinerja keuangan dan produksi emasnya, yakni membukukan pendapatan sebesar US$15,83 juta atau setara Rp238,10 miliar (kurs jisdor Rp15.035). Angka tersebut tumbuh 186 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$5,53 juta.
Pertumbuhan pendapatan tersebut ditopang oleh pendapatan penjualan emas yang melonjak hingga 203 persen atau menjadi US$14,89 juta, setara dengan Rp223,07 miliar. Sementara itu segmen tambang tercatat menyumbang US$1 juta atau setara Rp15 miliar.
Beban pokok pendapatan juga ikut naik seiring dengan pendapatan yang naik. Beban tercatat sebesar US$6,93 juta atau setara Rp104,24 miliar. Angka ini naik 186,73 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$2,41 juta.
Kemudian laba bersih juga ikut tumbuh 44 persen menjadi US$5,63 juta atau setara Rp84,72 miliar dibandingkan semester I tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$3,91 juta.
Direktur Utama Bumi Resources Agus Projosasmito mengungkapkan produksi emas meningkat sebesar 200 persen menjadi 236 kg atau sebesar 7,611 troy ounce dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 82 kg atau setara 2.531 troy ounce.
Harga emas BRMS rata-rata berada di US$1.928 per troy ounce atau lebih mahal 4 persen dibandingkan periode tahun lalu sebesar US$1.854 per troy ounce.
Anak usaha BRMS, yaitu PT Citra Palu Minerals baru saja menyelesaikan konstruksi pabrik emas keduanya di Palu yang berkapasitas 4.000 ton bijih per hari di bulan November 2022.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.