Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Bakrie PT Bumi Resources Mineral Tbk. (BMRS) membukukan kenaikan pendapatan dan laba sepanjang semester I/2023.
BRMS membukukan pendapatan sebesar US$15,83 juta atau setara Rp238,10 miliar (kurs jisdor Rp15.035). Angka tersebut tumbuh 186 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$5,53 juta.
Pertumbuhan pendapatan tersebut ditopang oleh pendapatan penjualan emas yang melonjak hingga 203 persen atau menjadi US$14,89 juta, setara dengan Rp223,07 miliar sementara itu segmen tambang tercatat menyumbang US$1 juta atau setara Rp15 miliar.
Kemudian beban pokok pendapatan juga ikut naik seiring dengan pendapatan yang naik. Beban tercatat sebesar US$6,93 juta atau setara Rp104,24 miliar. Angka ini naik 186,73 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$2,41 juta.
Sementara itu laba bersih sebelum pajak tercatat sebesar US$5,23 juta atau setara Rp78,67 miliar. Angka tersebut tumbuh 124 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$2,33 juta.
Kemudian laba bersih juga ikut tumbuh 44 persen menjadi US$5,63 juta atau setara Rp84,72 miliar dibandingkan semester I tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$3,91 juta.
Baca Juga
Direktur Utama Bumi Resources Agus Projosasmito mengungkapkan produksi emas meningkat sebesar 200 persen menjadi 236 kg atau sebesar 7,611 troy ounce dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 82 kg atau setara 2.531 troy ounce.
Emas BRMS rata-rata dijual di harga US$1.928 per troy ounce atau lebih mahal 4 persen dibandingkan periode tahun lalu sebesar US$1.854 per troy ounce.
Sementara itu anak usaha BRMS, yaitu PT Citra Palu Minerals baru saja menyelesaikan konstruksi pabrik emas keduanya di Palu yang berkapasitas 4.000 ton bijih per hari di bulan November 2022.
Selain itu, CPM juga mengoperasikan pabrik emas yang berkapasitas lebih kecil yaitu 500 ton bijih per hari di Palu, Pada semester pertama tahun 2023, kedua pabrik emas tersebut beroperasi dengan kapasitas rata-rata sebesar 1.000 ton bijih per hari. Namun demikian, sejak 1 Juli 2023 lalu, kedua pabrik tersebut telah meningkatkan operasinya menjadi sekitar 2.400 ton bijih per hari.
"Pabrik kedua kami di Palu secara berkala terus meningkatkan kapasitas produksinya. Kami berharap pabrik tersebut dapat mencapai kapasitas penuh sampai dengan 4.000 ton bijih per hari pada awal September 2023," kata Agus dalam keterangan resmi, Rabu (26/7/2023).