Bisnis.com, JAKARTA – Sistem bursa kripto Binance AS terputus dari mitra perbankannya akibat gugatan yang dilayangkan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Dalam email kepada pelanggan, Binance AS mengatakan sistem pembayaran dan mitra perbankannya telah mengisyaratkan niat untuk menghentikan sementara saluran transfer dolar AS paling cepat 13 Juni.
“Itu berarti kemampuan kami untuk menerima setoran mata uang dolar AS dan memproses penarikan dolar AS akan terpengaruh,” kata perusahaan, sambil menambahkan bahwa perusahaan mempertahankan cadangan dengan rasio 1:1 untuk semua aset pelanggan.
Mengutip Bloomberg, Jumat (9/6/2023), dalam gugatan Senin, SEC menuduh Binance dan pendirinya Changpeng 'CZ' Zhao salah menangani dana pelanggan, menyesatkan investor dan regulator, serta melanggar aturan sekuritas.
Regulator AS ini kemudian mengatakan sedang berusaha untuk membekukan aset Binance.AS dan melindungi dana pelanggan, termasuk melalui repatriasi investasi klien yang diadakan di luar negeri.
Binance AS dalam email kepada pelanggan mengatakan tuduhan SEC tidak dapat dibenarkan dan perusahaan akan terus membela diri.
Baca Juga
Manajemen Binance AS mengatakan akan menghapus pasangan perdagangan yang melibatkan dolar AS mulai minggu depan, tetapi terus memfasilitas pasangan kripto yang melibatkan stablecoin atau token yang seharusnya memiliki nilai konstan, biasanya US$1.
Richard Galvin, salah satu pendiri di Digital Asset Capital Management, mengatakan perbedaan harga muncul antara Binance AS dan Binance.com karena pelanggan AS ingin cepat menjual dan mengeluarkan dolar AS dari Binance AS.
Hal serupa terjadi pada akhir Mei di Binance Australia ketika platform tersebut akan terputus dari rute pembayaran utama dolar Australia.
Adapun harga BNB, token asli Binance, turun 4,4 persen pada Jumat. Sementara harga Bitcoin dan Ether juga ambles sekitar 1 persen pada pukul 12:40 waktu Singapura. Harga BNB tercatat telah tenggelam sekitar 17 persen minggu ini.
SEC pekan ini memperluas tindakan keras terhadap perusahaan kripto. Selain Binance, gugatan SEC juga menargetkan Coinbase Global Inc. karena dinilai menjalankan pertukaran ilegal. Coinbase telah membantah klaim SEC dan mengatakan siap untuk melakukan perjuangan hukum sampai ke Mahkamah Agung AS.