Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tunggu Kinerja Semester I/2023, Begini Proyeksi Saham Properti

Saham sektor properti diperkirakan cenderung dalam pergerakan konsolidasi, meskipun masih ada yang potensial untuk dikoleksi.
Saham sektor properti diperkirakan cenderung dalam pergerakan konsolidasi, meskipun masih ada yang potensial untuk dikoleksi. /Intiland.
Saham sektor properti diperkirakan cenderung dalam pergerakan konsolidasi, meskipun masih ada yang potensial untuk dikoleksi. /Intiland.

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks saham sektor properti diperkirakan masih cenderung dalam pergerakan konsolidasi selama masih tertekan di bawah level 750. Para pelaku pasar disebut masih menunggu rilisnya kinerja keuangan semester I/2023.

Berdasarkan data Bloomberg per Jumat (19/5/2023), IDXProperty masih menguat 1,85 persen ke level 724,41 sepanjang tahun berjalan atau year-to-date (YtD).

Beberapa saham properti yang menguat secara YtD adalah BSDE yang menguat 24,46 persen ke level Rp1.145, dan CTRA yang naik 16,49 persen ke level Rp1.095. Berikutnya, SMRA naik 9,09 persen ke level Rp660, serta LPKR naik 18,99 persen ke level Rp94.

Selain itu, ASRI menguat 12,50 persen ke level Rp180, PWON naik 4,39 persen ke level Rp476, dan MPRO naik 21,85 persen ke level Rp1.840.

Di sisi lain, saham properti yang mengalami koreksi secara YtD adalah MKPI yang turun 30,77 persen ke level Rp27.000, RISE dengan koreksi 17,27 persen ke level Rp910, serta BSBK yang turun 66,44 persen ke level Rp50.

Saham lainnya yang mengalami koreksi secara YtD adalah KIJA turun 16,44 persen ke level Rp122, AMAN turun 62,27 persen, serta OMRE turun 37,04 persen ke level Rp510.

 Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan secara umum emiten properti mencatatkan penurunan kinerja secara year-on-year (YoY) per kuartal I/2023. Hal ini disebut kemungkinan membuat pelaku pasar cenderung menahan diri pada saham sektor properti.

Adapun, emiten properti dinilai akan sulit untuk mengejar pendapatan yang lebih tinggi pada 2023. Tren suku bunga yang terbilang masih tinggi disebut berpotensi menurunkan daya beli properti.

“Sepertinya tidak akan mudah bagi emiten properti untuk mengejar pendapatan yang lebih tinggi daripada tahun lalu mengingat potensi penurunan daya beli di tengah tren suku bunga tinggi saat ini,” ujar Ivan kepada Bisnis, Jumat (19/5/2023).

Ivan merekomendasikan trading buy untuk saham SMRA dengan support di level Rp610 dan resistance di level Rp720. Berikutnya, BSDE mendapat rekomendasi dengan support Rp1.070 dan resistance Rp1.250. Lalu, ASRI dengan support Rp168 dan resistance Rp197.

Secara terpisah, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan selama IDXProperty tidak menembus area support di level 715, maka berpotensi untuk menguji kembali level 737 sampai 751.

“Kalau melihat pergerakan IDXProperty, kami memperkirakan selama tidak menembus area support di 715, maka IDXProperty berpeluang menguat untuk menguji kembali 737 hingga 751,” ujar Herditya kepada Bisnis, Jumat (19/5/2023).

Beberapa saham mendapatkan rekomendasi buy on weakness (BoW) untuk jangka menengah seperti APLN dengan target rentang Rp150-Rp160, BEST target rentang Rp163-Rp177, BSDE target rentang Rp1.185-Rp1.215, dan PWON target rentang Rp494-Rp520.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper