Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konglomerat Bambang Sutantio Serok Saham Cimory (CMRY) saat Harga Turun

Konglomerat pendiri perusahaan produsen susu Cimory, Bambang Sutantio, menambah pundi-pundi investasinya di PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY).
Konglomerat pendiri perusahaan produsen susu Cimory, Bambang Sutantio, menambah pundi-pundi investasinya di PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY).
Konglomerat pendiri perusahaan produsen susu Cimory, Bambang Sutantio, menambah pundi-pundi investasinya di PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY).

Bisnis.com, JAKARTA — Pendiri perusahaan produsen susu Cimory, Bambang Sutantio, menambah pundi-pundi investasinya di PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY).

Salah satu Top 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes itu memborong ratusan ribu saham Cimory belum lama ini ketika saham CMRY dalam tren penurunan harga.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan Cisarua Mountain Dairy Dinar Primasari mengatakan Bambang Sutantio telah membeli 150.000 saham CMRY di harga Rp4.234,65 pada 15 Mei 2023. Total nilai transaksi tersebut mencapai Rp635,19 juta.

Dengan terealisasinya transaksi tersebut, maka total saham CMRY yang kini dimiliki Bambang bertambah menjadi 4.249.172.400 atau 53,55 persen dari sebelumnya 4.249.022.400 saham. Dia juga menyandang status sebagai pemegang saham pengendali CMRY dengan kepemilikan tersebut.

“Tujuan dari transaksi adalah investasi dengan kepemilikan saham langsung,” tulis Dinar, Rabu (17/5/2023).

Data 50 orang terkaya Forbes yang dirilis pada pengujung 2022 menempatkan Bambang Sutantio sebagai orang terkaya ke-24 di Indonesia. Kekayaannya menembus US$1,85 miliar atau sekitar Rp27,28 triliun (asumsi kurs Rp14.750 per dolar AS) berkat bisnis produk olahan susu Cimory.

Bambang pertama kali terjun ke bisnis pangan pada 1993 ketika mendirikan Macroprima Panganutama yang memproduksi daging olahan. Dia kemudian melanjutkan bisnis produk susu pada 2004 untuk mendukung peternak sapi perah di Jawa Timur.

Bisnis susu olahan dengan jenama Cimory yang dia usung memasuki babak baru ketika resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir 2021. Dalam penawaran umum perdana saham saat itu, Cimory berhasil meraup dana segar Rp3,66 triliun.

Pada 2022, emiten berkode CMRY itu mengantongi penjualan bersih sebesar Rp6,37 triliun. Capaian itu naik 56 persen dibandingkan dengan Rp4,09 triliun pada 2021. Adapun compound annual growth rate (CAGR) CMRY dalam kurun 2020—2022 mencapai 85 persen yang didukung oleh kenaikan signifikan penjualan dari 2020 ke 2021 yang menembus 120 persen.

Seiring dengan kenaikan penjualan, laba CMRY pada 2022 juga tumbuh 34 persen menjadi Rp1,06 triliun pada 2022 dibandingkan dengan Rp790 miliar pada 2021.

Saham CMRY saat ini dibanderol di harga Rp4.290 per 17 Mei 2023 atau turun 4,45 persen dibandingkan dengan hari sebelumnya. Secara year to date, saham CMRY terkoreksi 1,61 persen.

Penurunan ini turut berimbas pada nilai kekayaan Bambang Sutantio. Laporan Forbes’ Real-Time Billionaires List menunjukkan bahwa kekayaan Bambang Sutantio turun 4,39 persen atau berkurang US$84 juta dalam sehari. Nilai itu setara dengan Rp1,23 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper