Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin Masih Tertekan, Berpotensi Turun ke Level US$25.000

Bitcoin berada dalam tren penurunan, berpotensi kembali menyentuh US$25.000.
Ilustrasi Bitcoin. Reuters
Ilustrasi Bitcoin. Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Harga aset kripto ternama Bitcoin kembali turun ke kisaran US$26.000 per koin pasca perilisan data Consumer Price Index (CPI) pada Kamis (11/5/2023).

Mengutip data Coinmarketcap.com pada Minggu (14/5/2023) pukul 16.45 WIB, harga Bitcoin terpantau naik tipis 0,09 persen dalam 24 jam. Namun, dalam sepekan harganya turun hingga 6,90 persen. 

Sementara itu, koin lainnya seperti Ethereum juga turun 0,12 persen dalam 24 jam dan turun 5,35 persen dalam sepekan. Koin lainnya, seperti Litecoin turun 3,25 persen dalam sepekan.  

Trader Eksternal Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengatakan tingkat inflasi tahunan AS akhirnya mengalami pelambatan menjadi 4,9 persen pada April 2023. Hal ini seharusnya menjadi kabar baik karena mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan Maret lalu, ketika CPI mencapai 5 persen.

Namun, meskipun data CPI terbaru menunjukkan inflasi yang melambat, harga kripto tetap mengalami tekanan penurunan.

Menurut Fyqieh, penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi harga aset kripto di semua pasar, termasuk krisis perbankan yang sedang berlangsung dan ancaman gagal bayar utang oleh pemerintah Amerika Serikat.

"Laporan CPI AS memberikan dukungan BTC singkat, sentimen terhadap kebijakan moneter The Fed dan berita tentang penjualan BTC oleh Pemerintah AS membebani selera investor. Tercatat wallet diduga milik pemerintah AS telah menjual 9.800 Bitcoin yang berasal dari hasil sitaan dark web Silk Road oleh pemerintah AS," ungkap Fyqieh dalam riset, dikutip Minggu (14/5/2023).

Walau demikian, kebenaran aksi jual oleh pemerintah AS ini masih diragukan. Di samping itu langkah The Fed selanjutnya setelah rilis data CPI April masih membayangi investor kripto. 

Menurut CME FedWatch Tool, kemungkinan kenaikan suku bunga Juni sebesar 25 basis poin turun dari 21,2 persen menjadi 5,0 persen sebagai respons terhadap Laporan CPI. Namun, peluang penurunan suku bunga Juni tetap di 0 persen. 

"Meskipun tingkat inflasi AS bulan April membaik, namun inflasi utama masih jauh dari target The Fed 2 persen. Inflasi inti sesuai ekspektasi, mencapai 5,5 persen per tahun dan naik 0,4 persen setiap bulan. Bila level inflasi terus menurun, hal ini juga dapat menjadi sinyal kebijakan suku bunga yang diyakini akan dijeda pada Juni, dan bisa jadi berbalik arah mendorong harga Bitcoin dan pasar kripto keseluruhan," ungkap Fyqieh.

Terkait dengan pergerakan Bitcoin selanjutnya, Fyqieh memprediksi bahwa nantinya akan kerugian besar di kalangan investor, hingga mencapai level support berikutnya sekitar US$25.000. Analis teknikal memperlihatkan harga kontrak berjangka Bitcoin bulan Mei melemah, mencerminkan kesulitan yang dihadapi oleh kripto utama ini.

"Harga Bitcoin saat ini bergerak dalam tren penurunan secara perlahan, memberikan keuntungan teknis jangka pendek yang sedikit bagi para trader jika terjadi kenaikan. Investor perlu waspada dan wait and see untuk memutuskan melakukan penjualan atau pembelian Bitcoin di posisi saat ini," kata Fyqieh.

Bitcoin perlu bergerak melalui pivot US$27.155 untuk menargetkan level resistance pertama di US$27.515. Adapun, pengembalian ke level US$27.500 akan menandakan perpanjangan sesi bullish

"Jika reli diperpanjang, Bitcoin kemungkinan akan menguji level resistance kedua di US$28.014 dan level resistance ketiga berada di US$28.873. Namun, jika gagal akan menuju level support terdekat di US$26.656 dan terjauh dalam rentang saat ini di US$25.437," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper