Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GOTO Resmi Jadi Konstituen Indeks MSCI, Cek Imbasnya ke Saham Hari Ini

Pengelola indeks global Morgan Stanley Capital International (MSCI) telah mengumumkan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi salah satu konstituennya.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pengelola indeks global Morgan Stanley Capital International (MSCI) telah mengumumkan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi salah satu konstituennya. Masuknya GOTO ke dalam indeks MSCI diperkirakan dapat menarik arus modal asing. 

Sebagai informasi MSCI adalah perusahaan pengelola indeks saham dan obligasi yang popular di dunia investasi. Indeks yang diluncurkan MSCI banyak digunakan oleh para pengelola dana sebagai acuan untuk meracik produk investasi seperti reksa dana atau ETF.

MSCI pun secara periodik melakukan kajian atas saham-saham yang layak masuk sebagai konstituen maupun yang harus tergeser atau rebalancing

Analis Andrew Susilo dari MNC Sekuritas menilai masuknya GOTO menjadi konstituen indeks global MSCI karena memenuhi berbagai persyaratan.

“Dalam proses seleksi pemilihan saham yang akan menjadi konstituen, faktor yang diperhatikan adalah market cap dan likuiditas transaksi saham tersebut di pasar. GOTO punya market cap besar lebih dari Rp100 triliun dan punya likuiditas yang memadai tercermin dari volume, frekuensi dan turnover perdagangan harian yang selalu memuncaki klasemen di bursa” terang Andrew. 

Masuknya GOTO ke dalam MSCI Global Standard Indexes ini dinilai Andrew sudah sesuai dengan ekspektasi banyak pihak. Imbasnya masuk GOTO, kata Andrew, para lfund manager berpeluang melakukan rebalancing pada portofolio mereka dengan memasukkan GOTO menjadi daftar saham yang dikoleksi. 

“MSCI banyak digunakan sebagai acuan atau benchmark dalam produk ETF, inklusi saham GOTO akan memicu terjadinya pembelian saham GOTO sehingga akan memicu adanya capital inflows” tambahj Andrew. 

Terkait dengan besarnya capital arus modal asinh yang berpeluang masuk saham GOTO, Andrew membandingkan rebalancing indeks FTSE akhir Maret lalu yang membuat volume perdagangan saham GOTO melonjak signifikan. 

“Saat FTSE rebalancing, volume saham GOTO melonjak signifikan sampai 10 kali. Yang biasanya rata-rata hanya 3,2 miliar saham per hari menjadi sampai 32 miliar saham saat itu. Dengan asumsi bahwa bobot GOTO mencapai 2-3 persen karena free floatnya besar, maka ada potensi foreign fund flow sekitar US$300 juta dan ini akan menjadi katalis positif untuk harga sahamnya ke depan” terang Andrew. 

Di sisi lain Andrew melihat GOTO sudah memiliki pijakan fundamental yang lebih kuat seperti pencapaian marjin kontribusi positif di kuartal I/2023 dan bersiap mencapai EBITDA yang disesuaikan positif dalam kuartal IV. 

“GOTO di jalur mencapai profitabilitas, bahkan menjadi salah satu perusahaan teknologi domestik dengan progres signifikan terlihat dari ukuran dan ekosistem ekosistem yang terbesar serta monetisasi dan improvement margin dengan likuiditas yang mencukupi," katanya.

Oleh sebab itu Andre melihat katalis tidak hanya datang dari inklusi GOTO menjadi konstituen indeks global seperti FTSE dan MSCI tetapi juga prospek ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper