Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) resmi masuk ke dalam Indeks MSCI. Ternyata, saham GOTO sudah cenderung diborong investor asing dalam sepekan terakhir.
Pada perdagangan Jumat (12/5/2023) pukul 10.20 WIB, saham GOTO naik 1 poin atau 0,86 persen menjadi Rp117. Sepanjang pagi ini, setelah pengumuman MSCI, saham GOTO bergerak di rentang Rp115-Rp119. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp138,57 triliun.
Ternyata investor asing cenderung memborong saham GOTO sepekan terakhir jelang pengumuman MSCI. Mengutip data RTI, investor asing mencatatkan net buy saham GOTO Rp130,4 miliar dalam sepekan. Dalam periode yang sama, saham GOTO pun menguat 10,38 persen.
Saham GOTO masuk ke dalam MSCI Global Standard Indexes. Hal itu berdasarkan pengumuman pada Kamis (11/5/2023) waktu setempat.
MSCI merupakan singkatan dari Morgan Stanley Capital International, yaitu indeks saham yang diluncurkan oleh sebuah lembaga riset internasional Morgan Stanley. MSCI juga merupakan perusahaan penyedia indeks saham dan obligasi yang sudah terkenal di seluruh dunia.
Secara tidak langsung, MSCI berguna untuk mengukur kinerja pasar di sebuah wilayah yang sudah ditetapkan sesuai dengan standar perhitungan MSCI. Indeks baru berlaku pada penutupan 31 Mei 2023.
Baca Juga
MSCI banyak digunakan oleh para pengelola dana sebagai acuan untuk meracik produk investasi seperti reksa dana atau ETF. MSCI pun secara periodik melakukan kajian atas saham-saham yang layak masuk sebagai konstituen maupun yang harus tergeser atau rebalancing.
Sebelumnya kedatangan GOTO ke indeks MSCI sudah diprediksi sejumlah analis. Trimegah Sekuritas dan Citigroup Sekuritas misalnya meyakini saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan segera masuk indeks MSCI.
Adapun GOTO sebelumnya telah masuk ke dalam indeks global FTSE Global Equity Index Series (GEIS) Asia Pasifik pada 20 Maret 2023.. Sementara itu, MSCI akan mengumumkan kajian indeks teranyar pada 11 Mei 2023 mendatang.
Perubahan konstituen di dalamnyan akan efektif berlaku pada 1 Juni 2023. FTSE dan MSCI adalah acuan manajer investasi meramu portofolio Exchange Traded Fund (ETF), reksa dana dan produk investasi lainnya.
Tim riset Trimegah Sekuritas meyakini GOTO dapat masuk dalam MSCI disebabkan oleh beberapa faktor utama. Diantaranya adalah jumlah saham free float dibandingkan market cap IHSG, likuiditas saham, dan rasio nilai perdagangan dalam setahun (AVTR).
“Berdasarkan hasil riset kami GOTO satu-satunya saham yang berpotensi masuk dalam MSCI di Indonesia. Hal itu mengacu pada market cap perusahaan yang mencapai US$5 miliar dan rerata transaksi saham yang mencapai Rp496 miliar per hari hingga 28 Februari 2023,” tulis tim riset dikutip Jumat (5/5/2023).
Mereka juga menyatakan telah melakukan pengecekan bila AVTR saham GOTO masuk dalam kriteria likuiditas saham MSCI pada Mei. Adapun kapitalisasi pasar yang diperbolehkan dalam MSCI mencapai US$1 miliar.
“Perlu diperhatikan terdapat potensi masuknya dana asing ke saham GOTO sehingga membuka peluang beli. Tetapi, di sisi lain ada juga risiko bagi mereka yang ingin mengurangi posisi mereka,” sebut tim.
Sementara itu, Citigroup Sekuritas juga meyakini GOTO bakal dimasukkan dalam konstituen indeks MSCI. Oleh sebab itu mereka merekomendasikan beli saham GOTO dengan target harga Rp250.
Menurut mereka perombakan konstituen MSCI dapat menjadi katalis postif selain laporan keuangan kuartal I/2023. Tim riset melihat adanya potensi kenaikan 129 persen dibandingkan harga Kamis (4/5/2023) yang ditutup pada Rp109.
"Katalis positif kini adalah kelanjutan pendapatan yang solid pada kuartal II/2023 dan inklusi Indeks MSCI pada Mei 2023," tulis tim riset.
Sebagai informasi ketika saham GOTO telah masuk indeks global FTSE sahamnya mengalami reli hingga menyentuh Rp130 pada awal Maret lalu.
Broker global itu menyatakan manajemen GOTO memiliki strategi mencapai keuntungan. Pertama, pertumbuhan berkualitas tinggi yang berkelanjutan dan mengurangi pertumbuhan berkualitas rendah. Kedua, percepatan menuju profitabilitas dengan mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi. Ketiga, kehadiran produk baru yang mendorong pertumbuhan dan didukung oleh sinergi ekosistem.