Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai IPO Multivision, Raam Punjabi Berambisi Ciptakan Platform OTT seperti Netflix

Rumah produksi film milik Raam Punjabi, PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) berencana menciptakan platform over the top (OTT) layaknya Netflix.
Rumah produksi film milik Raam Punjabi, PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) berencana menciptakan platform over the top (OTT) layaknya Netflix. /Istimewa
Rumah produksi film milik Raam Punjabi, PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) berencana menciptakan platform over the top (OTT) layaknya Netflix. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Rumah produksi film milik Raam Punjabi, PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) berencana menciptakan platform over the top (OTT) layaknya Netflix dan Amazon Video pada 2024.

Komisaris Utama RAAM Raam Punjabi mengatakan rumah produksi miliknya berencana menciptakan platform OTT layaknya Netflix, dan Amazon Video. Hal ini dibarengi dengan rencana produksi 12 film baru dan 10 serial OTT.

Dia melanjutkan RAAM akan memproduksi 6 film lagi dari Mei ke Desember 2023. Kemudian selain film, RAAM berencana memproduksi 10 serial OTT dengan 10 episode pada setiap judulnya yang diperkirakan berdurasi lebih 100 jam.

“Lebih menarik untuk Multivision dan industri itu di awal 2024 akan diciptakan OTT MVP over the top sama seperti Netflix, dan Amazon Video,” tuturnya di gedung BEI, Senin (8/5/2023).

Adapun dia mengatakan RAAM tidak akan bersaing untuk melampaui Netflix maupun Amazon Video. Namun, dia menegaskan OTT yang akan dikembangkan RAAM nanti setidaknya bisa sejajar sebagai salah satu sumber pendapatan perseroan pada 2024.

Menurutnya Indonesia juga masih membutuhkan sekitar 10.000 layar bioskop baru. Sementara layar bioskop yang ada saat ini hanya mencapai 3.000 layar.

RAAM berencana untuk mengembangkan sendiri konten tersebut, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi dengan platform OTT yang sudah tersedia.

“Saya itu orangnya tidak malu. Kalau sesat jalan saya tanya dan kalau saya punya industri ada rintangan-rintangan tentu saya akan konvertasikan dengan OTT yang sudah mantap,” ujarnya di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/5/2023).

Dalam prospektus, tertera dana hasil penawaran umum perdana saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan perseroan sekitar 81,6 persen atau Rp190,04 miliar untuk modal kerja perseroan meliputi pembiayaan kegiatan produksi film, web series, sinetron, dan kegiatan pemasarannya.

Sementara itu, sekitar 18,4 persen dana IPO sisanya akan dijadikan setoran modal untuk PT Platinum Sinema yang memiliki kepemilikan saham 99,99 persen.

Raam mengatakan dana sebesar Rp190,04 miliar tersebut sudah termasuk untuk pengembangan OTT. Kemudian sisa sekitar 18,4 persen akan digunakan untuk film-film layar bioskop.

Dia pun menyebut RAAM berencana melakukan aksi korporasi untuk menambah modal perusahaan. Namun, dia enggan membeberkan rencana tersebut karena dinilai masih terlalu dini.

“Terlalu dini untuk dibicarakan saya tidak mau jualan yang tidak bisa dilaksanakan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper