Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Induk Louis Vuitton Tembus Market Cap Rp7.466 Triliun, Raja Baru Eropa

Saham LVMH telah melonjak 30 persen sepanjang tahun ini sehingga mendorongnya ke dalam 10 besar perusahaan terdaftar paling berharga di dunia.
Bernard Arnault yang menjadi orang terkaya ketiga versi Forbes memperkenalkan budaya Paris.
Bernard Arnault yang menjadi orang terkaya ketiga versi Forbes memperkenalkan budaya Paris.

Bisnis.com, JAKARTA – Induk perusahaan merek fesyen Louis Vuitton dan Dior LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton SE mencatatkan kenaikan nilai pasar menjadi US$500 miliar setara Rp7.466 triliun pada perdagangan Senin (24/4/2023) waktu setempat di Bursa Efek Paris. Hal ini menjadikan LVMH sebagai perusahaan Eropa pertama yang menyentuh level market cap tersebut.

Mengutip Bloomberg, Selasa (25/4/2023), saham raksasa mode yang berbasis di Paris ini sempat naik pada Senin dibandingkan dengan penutupan Jumat (21/4/2023). Dengan mempertimbangkan lonjakan kekuatan euro terhadap dolar baru-baru ini, langkah tersebut untuk sementara mendorong kapitalisasi pasar total LVMH menjadi tepat di atas US$500 miliar.

Awal bulan ini, LVMH membukukan kenaikan tajam dalam penjualan kuartal pertama 2023 berkat permintaan yang kuat di pasar utamanya di China.

Perusahaan yang dikendalikan Bernard Arnault, yang juga mengeloka merek Hennessy cognac dan toko perhiasan AS Tiffany, melaporkan lonjakan penjualan sebesar 17 persen selama tiga bulan hingga akhir Maret 2023, lebih dari dua kali lipat ekspektasi pasar.

LVMH juga mengalami peningkatan 14 persen dalam penjualan di Asia, tidak termasuk Jepang, dibandingkan dengan penurunan 8 persen pada kuartal keempat tahun lalu, dengan perusahaan mencatat China untuk sebagian besar pertumbuhannya tahun ini.

China, yang merupakan pasar penting untuk produk kelas atas yang dijual oleh LVMH, dilanda gelombang kasus Covid-19 pada kuartal sebelumnya menyusul keputusan mendadak untuk mencabut pembatasan kesehatan era pandemi.

Penjualan di Eropa juga mengesankan, dengan pertumbuhan sebesar 24 persen, sementara bisnis di AS lebih lemah, tumbuh sebesar 8 persen di kuartal tersebut.

Mengutip The Guardian, Saham LVMH telah melonjak sebesar 30 persen sepanjang tahun ini sehingga mendorongnya ke dalam 10 besar perusahaan terdaftar paling berharga di dunia.

Valuasi baru LVMH menempatkan saham yang dipegang oleh Bernard Arnault pada US$212 miliar, mengukuhkan posisinya sebagai orang terkaya di dunia, atau sekitar US$47 miliar lebih tinggi dibandingkan kekayaaan CEO Tesla Elon Musk, yang menduduki posisi kedua.

Arnault, yang ikut mendirikan perusahaan fesyen mewah 35 tahun lalu itu, baru-baru ini menunjuk anak-anaknya untuk peran kunci dalam bisnis tersebut. Pada Januari 2023, anak tertuanya, Delphine, dinobatkan sebagai pimpinan Christian Dior, merek terbesar kedua di kekaisaran. Kakaknya Antoine dipromosikan untuk menjalankan perusahaan induk yang mengendalikan LVMH dan kekayaan keluarga Arnault.

Ketiga anaknya yang lebih kecil juga memiliki pekerjaan penting di dalam perusahaan. Alexandre Arnault adalah seorang eksekutif di Tiffany, Frédéric Arnault adalah kepala eksekutif TAG Heuer, sementara adik bungsu mereka, Jean Arnault, mengepalai pemasaran dan pengembangan produk untuk divisi jam tangan Louis Vuitton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg/The Guardian
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper