Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke posisi Rp14.835 mengawali perdagangan hari ini, Selasa (18/4/2023). Sementara itu indeks dolar AS terpantau terkoreksi ke posisi 102,06.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.10 WIB, rupiah dibuka melemah 0,21 persen atau 31 poin ke posisi Rp14.825. Sementara indeks dolar AS terkoreksi 0,04 persen ke level 102,06.
Mayoritas mata uang kawasan Asia juga terpantau melemah terhadap dolar AS. Diantaranya adalah won Korea Selatan turun 0,56 persen, peso Filipina turun 0,35 persen, dan ringgit Malaysia turun 0,37 persen.
Selanjutnya rupee India turun 0,14 persen, yen Jepang turun 0,03 persen, dan dolar Taiwan turun 0,03 persen.
Sementara mata uang kawasan Asia yang menguat adalah yuan China naik 0,12 persen, baht Thailand naik 0,12 persen, dan dolar Singapura naik 0,01 persen.
Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan pelaku pasar mewaspadai penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya pada pagi ini. Indeks dolar AS terpantau menguat pasca dirilisnya data ekonomi AS.
Baca Juga
Data menunjukkan adanya perbaikan aktivitas manufaktur di wilayah New York untuk April. Hal ini juga didukung oleh komentar dari Anggota Dewan Gubernur Federal Reserve Christopher Waller yang mendukung kenaikan suku bunga acuan untuk menekan inflasi.
“Hal ini mengurangi ekspektasi pasar terhadap kemungkinan the Fed hanya akan menaikan satu kali lagi di tahun ini,” ujar Ariston dalam riset, Selasa (18/4/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan data ekonomi China dan hasil rapat moneter Bank Indonesia dapat mempengaruhi pergerakan rupiah terhadap dolar AS hari ini. Prospek ekonomi China dan Indonesia yang membaik dapat mendukung penguatan rupiah.
Ariston memproyeksikan rupiah berpotensi melemah ke level Rp14.830, sementara support di kisaran Rp14.750.