Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wahana Inti (NASI) Incar Pertumbuhan Penjualan Beras pada 2023

Emiten produsen dan pemasok beras, PT Wahana Inti Makmur Tbk. (NASI) mengincar pertumbuhan penjualan pada 2023.
Emiten produsen dan pemasok beras, PT Wahana Inti Makmur Tbk. (NASI) mengincar pertumbuhan penjualan pada 2023. /Dok.Perusahaan.
Emiten produsen dan pemasok beras, PT Wahana Inti Makmur Tbk. (NASI) mengincar pertumbuhan penjualan pada 2023. /Dok.Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen dan pemasok beras, PT Wahana Inti Makmur Tbk. (NASI) mencatatkan pertumbuhan penjualan pada 2022. Perseroan pun optimistis mampu mencatatkan peningkatan kinerja signifikan pada 2023 seiring dengan naiknya konsumsi masyarakat.

Santa Alpira, Corporate Secretary Wahana Inti Makmur, menyampaikan perseroan mencatatkan penjualan Rp59,04 miliar pada 2022, naik 30,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya 45,22 miliar. Pertumbuhan penjualan terjadi seiring dengan pemulihan bisnis hotel, restoran, katering (Horeka), dan peningkatan pemasaran secara online.

"Pertumbuhan penjualan karena beras masih kebutuhan pokok mayoritas masyarakat Indonesia. Selain itu, sektor Horeka kembali bergeliat, khususnya restoran yang memerlukan beras khusus," jelasnya dalam siaran pers, Selasa (11/4/2023).

Peningkatan penjualan turun membuat persentase beban pokok terhadap penjualan meningkat menjadi 80 persen pada 2022, dibandingkan 78,7 persen pada 2021. Namun, beban usaha menurun menjadi 17,6 persen dari sebelumnya 19,6 persen.

Wahana Inti Makmur pun mencatatkan laba bersih Rp1,03 miliar pada 2022, melonjak 93,8 persen dibandingkan Rp532,67 juta pada 2021.

Aset NASI naik 3,6 persen menjadi Rp 70,22 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 67,76 miliar. Hal ini dikarenakan kenaikan piutang usaha pihak ketiga 8,7 persen menjadi Rp 11,32 miliar dari sebelumnya Rp 10,42 miliar.

Uang muka pembelian juga meningkat 19,6 persen menjadi sebesar Rp 1,79 miliar pada 2022 dari Rp 1,50 miliar pada 2021. Adapun, persediaan meningkat 79,8 persen ke Rp 23,62 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp13,13 miliar.

Hal ini di antaranya disebabkan oleh peningkatan harga pembelian bahan baku beras khusus dan adanya kenaikan PPN kemasan plastik dari 10 persen menjadi 11 persen.

Liabilitas NASI meningkat 15,4 persen menjadi Rp 10,63 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp9,21 miliar. Hal ini dikarenakan peningkatan pada utang bank jangka pendek guna mendukung operasional.

Dari segi ekuitas, tahun 2022 hanya mengalami sedikit peningkatan menjadi sebesar Rp59,59 miliar, dari tahun sebelumnya Rp 58,55 miliar.

Santa menyebutkan pada 2023, Wahana Inti Makmur optimistis akan dapat meningkatkan lagi penjualan dan laba bersih secara signifikan. Perseroan meyakini bahwa kebutuhan bahan pangan akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya perekonomian masyarakat.

"Bahan pokok seperti beras masih menjadi bahan utama konsumsi masyarakat dan akan terus meningkat. Selain memproduksi beras premium dan beras khusus, perseroan juga memproduksi beras sehat," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper